Kabar di Facebook itu muncul dari seorang pengguna yang juga menambahkan tangkapan layar unggahan dari platform Instagram.
Dalam unggahan itu, tampak Wapres Ma’aruf Amin disertai potongan narasi menyerupai judul berita, "Wapres: Vaksin Merupakan Perintah Agama dan Hukumnya Wajib, Menolak Masuk Neraka?”
Pengguna Facebook itu memberikan narasi sebagai berikut: “Yg gak vaksin fix masuk neraka”.
Baca juga: Pemerintah selesaikan kondisi kemiskinan ekstrem di tujuh provinsi pada 2021
Namun, apakah benar Wapres Ma'ruf Amin memberikan pernyataan penolak vaksin akan masuk neraka?
Penjelasan:
Penelusuran ANTARA, tidak ada pernyataan Wapres Ma'ruf Amin yang dikutip media-media arus utama tentang penolak vaksin akan masuk neraka.
Merujuk pada unggahan konten Instagram yang disertakan seorang pengguna Facebook, narasi yang terdapat pada foto Wapres Ma'ruf terpisah oleh tanda koma dan diakhiri dengan tanda tanya.
Pernyataan "Menolak Masuk Neraka?" tidak mengacu pada pernyataan Wapres Ma'ruf, melainkan sebagai opini akun Instagram yang mengutip wapres.
Kemudian pada unggahan Facebook, pernyataan "Yg gak vaksin fix masuk neraka" merupakan opini pribadi pemilik akun Facebook itu dan bukan pernyataan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres berharap akhir 2021 tercapai 'herd immunity' secara nasional
Mengacu berita ANTARA pada 19 Agustus, Wapres Ma'ruf Amin menyatakan vaksinasi COVID-19 dan menjaga protokol kesehatan merupakan kewajiban agama, bukan hanya kewajiban sebagai warga negara pada situasi pandemi.
"Ini tidak hanya menyangkut soal keamanan, tapi juga semua aspek termasuk penyakit, termasuk COVID-19. Syekh Nawawi mengatakan wajib hukumnya berobat karena sakit dan menjaga diri dari wabah. Itu wajib hukumnya, bukan sunah lagi," kata Wapres Ma'ruf.
Wapres Ma'ruf Amin, sebagaimana pernyataannya pada Agustus 2021, mengatakan hukum vaksinasi COVID-19 adalah wajib, tapi bukan tentang penolak vaksin akan masuk neraka.
Klaim: Wapres sebut penolak vaksin akan masuk neraka
Rating: Hoaks
Baca juga: Wapres menyayangkan Indonesia masih impor produk makanan halal
Baca juga: Tak ada teguran keras dari Wapres untuk Khofifah terkait COVID-19
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sayangkan ada media abaikan kode etik demi 'click bait'