Bupati Pulpis: Manfaatkan media digital secara sehat dan bijak
Palangka Raya (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Pudjirustaty Narang mengajak seluruh lapisan masyarakat di kabupaten setempat, agar memanfaatkan media digital dan komunikasi serta jaringan internet secara sehat, bijak, cermat dan tepat serta patuh hukum.
Hal itu sebagai upaya menjaga sekaligus menjalin komunikasi yang interaksi dalam kehidupan sehari-hari, kata Pudjirustaty saat menjadi keynot speech webinar Gerakan Nasional Literasi Digital di Pulang Pisau, Selasa.
"Penggunaan media komunikasi dan jaringan internet secara tidak baik pun, dapat lebih optimal ditanggulangi," tambahnya.
Dia pun menyambut baik dan mendukung penuh visi Presiden Indonesia Joko Widodo, serta langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama mitra serta jejaring Gerakan Nasional Literasi Digital, yang telah menyusun peta jalan literasi digital tahun 2021 sampai tahun 2024.
Pudjirustaty mengatakan peta jalan itu memang benar-benar meningkatkan partisipasi digital masyarakat, sekaligus mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta digital, serta kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
"Apalagi di peta jalan ini dirumuskan empat kerangka dalam menyusun kurikulum literasi digital, yakni skill, etik, safety, dan kultur," ucapnya.
Baca juga: Masyarakat Bartim diharapkan semakin terampil digital
Kakak dari Mantan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang itu juga mengapresiasi, adanya literasi digital secara serentak di seluruh Indonesia selama tujuh bulan pada tahun ini, dan pembukaannya langsung dipimpin Presiden Jokowi pada 20 Mei 2021.
"Saya melihat literasi digital ini sangat jelas demi tercapainya pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital, alat komunikasi maupun jaringan internet," demikian Pudjirustaty.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang dilaksanakan di Pulang Pisau menghadirkan Dekan FKIP Universitas Muhamadiyah Palangka Raya Hendri sebagai pemateri Etika Digital, dan arsitek sekaligus Urban Researcher Linda Widyachristy sebagai pemateri Budaya Digital.
Baca juga: Medsos sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan demokrasi di era digital
Hal itu sebagai upaya menjaga sekaligus menjalin komunikasi yang interaksi dalam kehidupan sehari-hari, kata Pudjirustaty saat menjadi keynot speech webinar Gerakan Nasional Literasi Digital di Pulang Pisau, Selasa.
"Penggunaan media komunikasi dan jaringan internet secara tidak baik pun, dapat lebih optimal ditanggulangi," tambahnya.
Dia pun menyambut baik dan mendukung penuh visi Presiden Indonesia Joko Widodo, serta langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama mitra serta jejaring Gerakan Nasional Literasi Digital, yang telah menyusun peta jalan literasi digital tahun 2021 sampai tahun 2024.
Pudjirustaty mengatakan peta jalan itu memang benar-benar meningkatkan partisipasi digital masyarakat, sekaligus mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta digital, serta kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
"Apalagi di peta jalan ini dirumuskan empat kerangka dalam menyusun kurikulum literasi digital, yakni skill, etik, safety, dan kultur," ucapnya.
Baca juga: Masyarakat Bartim diharapkan semakin terampil digital
Kakak dari Mantan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang itu juga mengapresiasi, adanya literasi digital secara serentak di seluruh Indonesia selama tujuh bulan pada tahun ini, dan pembukaannya langsung dipimpin Presiden Jokowi pada 20 Mei 2021.
"Saya melihat literasi digital ini sangat jelas demi tercapainya pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital, alat komunikasi maupun jaringan internet," demikian Pudjirustaty.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital yang dilaksanakan di Pulang Pisau menghadirkan Dekan FKIP Universitas Muhamadiyah Palangka Raya Hendri sebagai pemateri Etika Digital, dan arsitek sekaligus Urban Researcher Linda Widyachristy sebagai pemateri Budaya Digital.
Baca juga: Medsos sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan demokrasi di era digital