Enam ribu lebih peserta ikuti seleksi PPPK guru Kalteng di 15 TUK

id Pppk guru, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, gtt, guru, tenaga pendidik, dinas pendidikan kalteng, disdik kalteng, palangka raya, kalteng, k

Enam ribu lebih peserta ikuti seleksi PPPK guru Kalteng di 15 TUK

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Syaifudi (kanan) meninjau lokasi pelaksanaan seleksi PPPK guru di TUK yang berada di SMA Negeri 3 Palangka Raya, Rabu, (15/9/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Provinsi Kalimantan Tengah untuk guru dilaksanakan di sebanyak 15 tempat uji kompetensi (TUK).

"Ada sebanyak 15 tempat ujian se-Kalteng dan saat ini sudah memasuki hari ketiga," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Syaifudi di Palangka Raya, Rabu.

Dijelaskannya, hingga saat ini pelaksanaan seleksi PPPK guru berjalan lancar dengan jumlah keseluruhan peserta mencapai enam ribu orang lebih.

Bagi mereka yang tidak bisa mengikuti ujian karena terkonfirmasi positif COVID-19, sakit parah maupun melahirkan, maka akan mengikuti ujian susulan. Saat ini sudah ada sejumlah peserta yang akan dimasukkan dalam daftar ujian susulan tersebut.

"Jadwal ujian susulannya kami juga belum tahu dan masih menunggu informasi lebih lanjut dari pusat," paparnya.

Sama halnya seperti seleksi kompetensi dasar (SKD) penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada umumnya, peserta ujian PPPK guru ini juga diwajibkan membawa surat hasil pemeriksaan swab antigen.

Pelaksanaan kegiatan selama ujian juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.

Syaifudi berharap peserta bisa mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh hasil terbaik. Terlebih selama ini sebelum digelarnya ujian atau seleksi, pihaknya juga melakukan pendampingan bagi para guru agar bisa maksimal mengikuti kegiatan tersebut.

"Melalui PPPK ini kami harapkan kesejahteraan para guru bisa meningkat dan lebih baik dari sebelumnya," terangnya.

Para peserta atau guru yang mengikuti seleksi juga diminta optimistis dan yakin dengan kemampuannya, sehingga tidak mempercayai informasi yang tidak benar atau hoaks, seperti dapat lulus dengan joki atau semacamnya.

"Berusahalah secara maksimal, semua tahapan dilaksanakan secara jujur dan adil. Hasil dari seleksi tersebut juga langsung keluar dan para peserta dapat langsung mengetahuinya," ungkap Syaifudi.