Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Windu Subagio mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi pangan dengan penyediaan pangan yang beraneka ragam.
"Berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa untuk dapat hidup sehat dan produktif, manusia memerlukan sekitar 45 jenis gizi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi secara beragam, bergizi seimbang dalam jumlah yang cukup, serta aman pada saat dikonsumsi," ucap Windu di Sukamara, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara pembukaan pendidikan dan pelatihan keamanan pangan dan perizinan pelaku UMKM se-Kabupaten Sukamara di Gedung Gawi Barinjam.
Menurutnya, pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, serta mewujudkan tingkat kecukupan pangan masyarakat.
Selain itu, pemenuhan pangan juga untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pangan yang diharapkan dapat menembus pasar lokal maupun nasional, salah satunya melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Pemerintah daerah berupaya mempercepat pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), serta dalam rangka meningkatkan kreasi dan nilai tambah produk pangan lokal oleh pelaku UMKM yang bernilai komersial.
Hal ini merupakan salah satu cara pengenalan, edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
Baca juga: Empat desa jadi prioritas penanganan stunting di Sukamara
Windu berharap hasil dari kegiatan tersebut akan dapat diaplikasikan secara permanen dan massal pada seluruh masyarakat dan UMKM di Kabupaten Sukamara.
Hal ini diharapkan juga berdampak positif terhadap peningkatan jiwa kewirausahaan ibu-ibu PKK dan UMKM. Peningkatan kreativitas dan inovasi, serta peningkatan nilai tambah produk pangan lokal di wilayah ini sehingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
'Semua peserta kiranya lebih kreatif mengembangkan beragam menu dan olahan pangan lokal dengan tetap mengedepankan faktor keamanan dan kandungan nilai
gizinya," harapnya.
Windu juga berharap kepada perangkat daerah terkait, agar memfasilitasi dan memediasi dalam rangka pembuatan izin pangan industri rumah tangga (PIRT) serta tata cara meningkatkan pemasaran produk olahan tersebut, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Sukamara percepat penurunan stunting