Pemkot Palangka Raya data anak yatim piatu korban COVID-19

id Pemkot Palangka Raya data anak yatim piatu korban COVID-19, Kalteng, Palangka Raya

Pemkot Palangka Raya data anak yatim piatu korban COVID-19

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah sedang mendata anak yatim, piatu atau pun yatim piatu yang merupakan korban pandemi COVID-19.

"Data itu nantinya digunakan untuk memberikan berbagai bantuan demi kelangsungan hidup anak-anak kita yang ditinggal orang tua karena terpapar COVID-19," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Kamis.

Keputusan pendataan terhadap anak yatim, piatu atau pun yatim piatu itu secara khusus diperkuat dengan surat pemberitahuan Wali Kota Palangka Raya Nomor 613/RS-03/sos/IX/2021 tentang data anak yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19.

"Diantara isinya yaitu lurah se-Kota Palangka Raya agar melakukan pendataan anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena COVID-19 dengan ketentuan umur anak 0 sampai 18 tahun saat pendataan dilakukan," katanya.

Emi yang juga merupakan Ketua Harian Satuan Tugas COVID-19 Kota Palangka Raya itu menambahkan data yang sudah terkumpul akan dikirim kepada Wali Kota Palangka Raya melalui BPBD dalam bentuk soft copy.

"Kami juga minta pendataan ini dilakukan dengan cepat dan cermat agar tidak ada kesalahan atau data anak-anak kita yang tertinggal. Data itu nantinya akan menjadi dasar pemkot untuk mengajukan bantuan untuk anak-anak kita ke kementerian," katanya.

Baca juga: KNPI Banjarmasin salurkan bantuan untuk korban banjir di Kalteng

Meski demikian, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti bentuk bantuan yang nantinya akan diberikan kepada anak yatim, piatu ataupun yatim piatu korban pandemi COVID-19.

"Kita hanya mengusulkan. Untuk jenis bantuannya apa semua diserahkan langsung oleh kementerian kepada para penerima. Namun kita berharap nantinya bantuan itu berguna bagi anak-anak yang kehilangan orang tuanya," katanya.

Emi mengatakan pandemi COVID-19 telah berdampak sangat besar dalam seluruh sektor kehidupan. Korban jiwa akibat virus tersebut pun masih terus berjatuhan hingga saat ini.

Banyak dari korban jiwa itu meninggalkan anak-anak berusia dini sehingga anak tersebut menjadi yatim, piatu atau bahkan yatim piatu sehingga memerlukan perlindungan, dukungan finansial dan kasih sayang dari orang sekitar.

Baca juga: Legislator Palangka Raya minta Pemkot waspadai masuknya varian MU