Pemkab Kotim mulai operasionalkan Dermaga Pelangsian
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai mengoperasionalkan dermaga Pelangsian yang terletak di Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
"Mulai hari ini dermaga Pelangsian kita operasikan. Mudah-mudahan ini dapat memberikan peningkatan pemasukan PAD (pendapatan asli daerah) yang banyak untuk daerah," kata Bupati Halikinnor saat menghadiri acara sebuah partai politik di Sampit, Kamis.
Dermaga Pelangsian terletak di pinggir Sungai Mentaya Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dermaga ini dibangun pada 2014 lalu dengan dibiayai pemerintah pusat melalui APBN.
Pembangunan dermaga yang cukup representatif itu rampung akhir 2015, namun bertahun-tahun kini belum juga difungsikan secara maksimal. Hanya perahu tradisional yang memanfaaatkan karena di halaman depan dermaga itu terdapat pasar tradisional.
Pemerintah sudah mendirikan Unit Pelaksana Teknis Dermaga Pelangsian dengan menempatkan sejumlah pegawai bertugas di tempat itu. Namun karena dermaga belum difungsikan optimal, akhirnya tidak banyak kegiatan yang dilakukan pegawai di kantor tersebut.
Halikinnor menilai Dermaga Pelangsian merupakan salah satu potensi yang potensial untuk dioptimalkan menambah pendapatan asli daerah. Untuk itu sejak dilantik pada 26 Februari lalu, dia gencar mengupayakan pemanfaatan Dermaga Pelangsian ini.
Baca juga: DPRD Kotim berharap perombakan pejabat mampu tingkatkan kinerja pemkab
"Dua kali menghadap ke Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan, alhamdulillah akhirnya kita dapat izin. Mudah-mudahan ini bisa kita optimalkan," harap Halikinnor.
Lebih jauh dia menjelaskan, optimalisasi Dermaga Pelangsian sejalan dengan upaya pemerintah daerah mewujudkan tol sungai. Pemerintah daerah telah menggandeng pihak ketiga untuk mengeruk alur baru di Sungai Mentaya sehingga nantinya alur tersebut bisa dilewati 24 jam penuh setiap harinya.
Dalam waktu dekat investor memulai studi kelayakan dan diharapkan segera disusul pengerukan alur sehingga bisa selesai tahun ini. Dia yakin dengan lancarnya lalu lintas kapal akan berdampak positif secara luas, termasuk tumbuhnya aktivitas di Dermaga Pelangsian.
"Kita harus terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan daerah di tengah lesunya perekonomian imbas pandemi COVID-19. Saat ini saja pendapat asli daerah baru Rp27 miliar padahal sudah memasuki triwulan ketiga. Kita harus bekerja keras," demikian Halikinnor.
Baca juga: Lantik 316 pejabat, Halikinnor sebut seharusnya 600 orang
"Mulai hari ini dermaga Pelangsian kita operasikan. Mudah-mudahan ini dapat memberikan peningkatan pemasukan PAD (pendapatan asli daerah) yang banyak untuk daerah," kata Bupati Halikinnor saat menghadiri acara sebuah partai politik di Sampit, Kamis.
Dermaga Pelangsian terletak di pinggir Sungai Mentaya Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dermaga ini dibangun pada 2014 lalu dengan dibiayai pemerintah pusat melalui APBN.
Pembangunan dermaga yang cukup representatif itu rampung akhir 2015, namun bertahun-tahun kini belum juga difungsikan secara maksimal. Hanya perahu tradisional yang memanfaaatkan karena di halaman depan dermaga itu terdapat pasar tradisional.
Pemerintah sudah mendirikan Unit Pelaksana Teknis Dermaga Pelangsian dengan menempatkan sejumlah pegawai bertugas di tempat itu. Namun karena dermaga belum difungsikan optimal, akhirnya tidak banyak kegiatan yang dilakukan pegawai di kantor tersebut.
Halikinnor menilai Dermaga Pelangsian merupakan salah satu potensi yang potensial untuk dioptimalkan menambah pendapatan asli daerah. Untuk itu sejak dilantik pada 26 Februari lalu, dia gencar mengupayakan pemanfaatan Dermaga Pelangsian ini.
Baca juga: DPRD Kotim berharap perombakan pejabat mampu tingkatkan kinerja pemkab
"Dua kali menghadap ke Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan, alhamdulillah akhirnya kita dapat izin. Mudah-mudahan ini bisa kita optimalkan," harap Halikinnor.
Lebih jauh dia menjelaskan, optimalisasi Dermaga Pelangsian sejalan dengan upaya pemerintah daerah mewujudkan tol sungai. Pemerintah daerah telah menggandeng pihak ketiga untuk mengeruk alur baru di Sungai Mentaya sehingga nantinya alur tersebut bisa dilewati 24 jam penuh setiap harinya.
Dalam waktu dekat investor memulai studi kelayakan dan diharapkan segera disusul pengerukan alur sehingga bisa selesai tahun ini. Dia yakin dengan lancarnya lalu lintas kapal akan berdampak positif secara luas, termasuk tumbuhnya aktivitas di Dermaga Pelangsian.
"Kita harus terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan daerah di tengah lesunya perekonomian imbas pandemi COVID-19. Saat ini saja pendapat asli daerah baru Rp27 miliar padahal sudah memasuki triwulan ketiga. Kita harus bekerja keras," demikian Halikinnor.
Baca juga: Lantik 316 pejabat, Halikinnor sebut seharusnya 600 orang