“Iya mau ikut vaksinasi agar cepat masuk sekolah. Kangen masuk sekolah,” kata Riswanda di Tamiang Layang, Minggu.
Dia mengaku sudah rindu ingin belajar dan olahraga di sekolah bersama teman-teman. Sejak April 2020 lalu sudah tidak bisa belajar bersama dengan rekan kelas VIII hingga lulus dari SMPN 1 Tamiang Layang.
Dia berharap duduk di kelas IX di bangku SMA sudah bisa merasakan pembelajaran tatap muka serta bisa bercanda dan berbagi tawa bersama teman. Selain itu, jika ada kesulitan bisa berkonsultasi langsung dengan guru.
Pemkab Barito Timur berkomitmen menuntaskan vaksinasi pelajar hingga akhir September 2021. Dalam setiap pelaksanaan vaksinasi akan melibatkan sasaran remaja yang berstatus pelajar.
“Seperti dalam setiap pelaksanaan vaksinasi massal, selalu diberikan jatah untuk vaksinasi pelajar,” kata Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas.
Kata dia, dalam pelaksanaan vaksinasi massal pada Sabtu (18/9) kemarin terdapat 486 pelajar yang mengikuti vaksinasi. Vaksinasi massal yang dipusatkan di Gedung Batara Linggar, di Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, ada 293 pelajar.
Vaksinasi kepada pelajar kelas X dan XI di SMAN 1 Tamiang Layang sudah mengikuti vaksinasi. Ratusan pelajar SMKN 1 Tamiang Layang juga mengikuti vaksinasi massal yang dilaksanakan di lapangan Tenis Indoor di Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Sabtu (18/9).
“Pemkab Barito Timur sudah melaksanakan vaksinasi bagi tenaga pendidik. Harapan kita agar vaksinasi pelajar tuntas dan pembelajaran tatap muka akan diupayakan bisa terlaksana dengan waktu tidak begitu lama,” kata Ampera.
Kapolres Barito Timur, AKBP Afandi Eka Putra juga menyatakan komitmen untuk menjatahkan setiap vaksinasi untuk pelajar setia dilaksanakannya vaksinasi melalui Gerai Vaksin Presisi Polres Bartim.
Baca juga: Bartim gelar vaksinasi COVID-19 massal di tiga titik
“Setiap vaksin yang tiba kita buat modulnya yakni berapa dan siapa saja sasaran vaksinasi dan kita komitmen menyiapkan vaksin untuk pelajar,” kata Afandi.
Kepala Pelaksana BPBD Barito Timur, Riza Rahmadi mengatakan, rapat koordinasi terkait pembelajaran tatap muka terbatas telah dilaksanakan sebelum-sebelumnya.
“Penerapan PPKM di Kabupaten Barito Timur ada di level 2,” kata Riza.
Walaupun pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan, kata dia, acuan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas yakni dua jam pembelajaran dan ada pengawasan penerapan protokol kesehatan.
“Kita akan memastikan terlebih dahulu bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas itu nyaman dan aman dari COVID-19, yakni diutamakan kepada wilayah yang berzona hijau dulu. Dan jika ada kenaikan kasus COVID-19 maka pembelajaran dihentikan kembali,” kata Riza.
Baca juga: Pemkab Bartim mematangkan kesiapan pembangunan pabrik pakan ternak
Baca juga: Sejumlah desa di Bartim dilanda banjir
Baca juga: Sejumlah desa di Bartim dilanda banjir