Sampit (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggelar vaksinasi COVID-19 dengan alokasi 1.200 dosis yang dimulai di Sampit, Sabtu (25/9) kemarin, kemudian dilanjutkan di Kecamatan Bukit Santuai dan Mentaya Hulu.
Langkah ini bukan saja untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penularan COVID-19, tetapi juga menjadi penting bagi Kadin untuk terlibat langsung karena ini berkaitan dengan perekonomian.
Pandemi COVID-19 yang turut menjalar ke Kotawaringin Timur dengan ditemukan kasus COVID-19 pertama pada medio Maret 2020 lalu, menimbulkan dampak luar, termasuk terhadap perekonomian masyarakat.
Ketua Kadin Kotawaringin Timur Susilo memperkirakan sekitar 70 persen pelaku usaha terpuruk lantaran terimbas pandemi virus mematikan ini, khususnya perusahaan seperti perhotelan, ritel dan lainnya, bahkan ada yang sampai gulung tikar alias berhenti beroperasi.
Sektor yang bertahan justru kelompok usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Meski juga tertatih-tatih, sektor ini masih bisa eksis dan menjadi pionir untuk bangkit di masa sulit ini.
Program vaksinasi COVID-19 sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi tersebut. Tidak berlebihan jika pemerintah membuat kebijakan yang secara tidak langsung mengharuskan warga mengikuti vaksinasi karena sertifikat vaksinasi menjadi syarat untuk berbagai keperluan.
Namun sejatinya, program vaksinasi merupakan opsi yang saat ini dinilai menjadi pilihan tepat untuk menekan penularan COVID-19. Dengan begitu kegiatan masyarakat diharapkan bisa berangsur normal. Artinya optimalisasi vaksinasi juga menjadi cara mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
Vaksinasi bagi masyarakat, terlebih bagi pelaku usaha dinilai sangat penting untuk memberi perlindungan dan mengurangi risiko penularan COVID-19. Vaksinasi juga akan menumbuhkan kepercayaan bagi masyarakat selaku konsumen untuk menggunakan jasa, produk dan bertransaksi karena diyakini lebih aman.
Hal itulah yang menjadi alasan Kadin Kotawaringin Timur melaksanakan vaksinasi COVID-19 didukung Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Tengah, Kadin Kalimantan Tengah dan Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur.
Harapannya dengan semakin banyak orang yang divaksin maka "herd immunity" atau kekebalan kelompok akan terbentuk sehingga kegiatan perekonomian berangsur kembali normal, meski harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Gayung bersambut. Antusias masyarakat Kalimantan Tengah, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 sangat tinggi. Sayangnya, antusias masyarakat tidak dibarengi dengan kesanggupan pemerintah menyediakan vaksin COVID-19.
Ketua Umum Kadin Provinsi Kalimantan Tengah Rahmat Nasution Hamka meminta pemerintah memperhatikan pasokan vaksin untuk wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali, termasuk Kalimantan Tengah.
Menurut Hamka, saat ini di Pulau Jawa sudah tercapai "herd immunity" atau kekebalan kelompok di atas 60 persen. Kini tinggal di luar Pulau Jawa yang capaiannya baru sekitar 20 sampai 30 persen.
Untuk di Kalimantan Tengah, diharapkan pada Desember nanti setidaknya sudah bisa mencapai 50 sampai 60 persen penduduk divaksinasi. Vaksinasi COVID-19 merupakan hak semua orang sehingga pemerintah diharapkan bisa memenuhinya dengan mengalokasikan vaksin dalam jumlah yang signifikan sesuai kebutuhan.
Segenap kekuatan, saluran dan potensi perlu dioptimalkan membantu optimalisasi vaksinasi COVID-19 di luar Pulau Jawa dan Bali. Masyarakat di daerah juga membutuhkan vaksinasi karena pandemi yang dihadapi juga memerlukan penanganan yang hampir sama di manapun.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Fajrurrahman menyebut, vaksinasi COVID-19 bagi pelaku ekonomi juta menjadi salah satu hal penting dan menjadi perhatian pihaknya karena ini menyangkut tumbuh kembang perekonomian masyarakat.
Berlanjut meski melandai
Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur mengakui saat ini kasus COVID-19 di kabupaten ini melandai. Tren bagus ini diharapkan terus terjadi sehingga potensi penularan virus mematikan ini terus ditekan.
Berdasarkan data mingguan jumlah kasus berkurang 25 persen, data bulanan menurun 35 persen, BOR (bed occupancy ratio) atau tingkat hunian ranjang perawatan 5,1 persen, tingkat kesembuhan 95,18 persen dan tingkat kematian 3,85 persen.
Secara keseluruhan yang sudah tervaksin di Kotawaringin Timur sebanyak 120.870 dosis. Jumlah tersebut terdiri dari dosis pertama 23,76 persen, dosis kedua 11,90 persen dan dosis ketiga 63,73 persen.
Mengutip penegasan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi, gencar dan masifnya vaksinasi dengan bantuan semua pihak diperkirakan cukup berpengaruh sehingga kasus COVID-19 terus melandai.
Tren ini harus tarus dijaga. Caranya yaitu dengan terus gencar melaksanakan vaksinasi COVID-19, seraya terus mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Semakin gencar vaksinasi, semakin banyak warga yang memiliki kekebalan tubuh, maka semakin lancar pula geliat ekonomi masyarakat. Ujung harapannya adalah semoga pemulihan ekonomi bisa berjalan dengan cepat.
Baca juga: Bupati Kotim tegaskan posisi Karang Taruna sebagai mitra pemerintah
Baca juga: Kadin Kotim minta kemudahan KUR untuk percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: Kadin Kotim siapkan 1.200 dosis vaksin COVID-19 prioritaskan warga pelosok