Ketua DPRD Kotim prihatin kondisi fasilitas pemadam kebakaran
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rinie mengaku prihatin dengan kondisi fasilitas pemadam kebakaran daerah ini karena masih terbatas dan memerlukan perhatian.
"Khususnya di markas Damkar, fasilitas dan sarana yang ada di tempat itu saat ini sudah tidak layak, seperti ini tempat parkir mobil pemadam kebakaran yang sudah terlihat rapuh. Bahkan ketika hujan pun atapnya bocor," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur berkantor di Jalan Jenderal Sudirman km 6, namun markas mereka berada di bagian samping Museum Kayu Sampit di Jalan S Parman. Lokasi ini strategis karena berada di tengah kota Sampit.
Senin (27/9) lalu Rinie bersama anggota DPRD lainnya berkunjung ke markas Pemadam Kebakaran. Mereka melihat langsung kondisi markas yang menurut mereka perlu perhatian serius.
Selain tempat parkir, pos jaga petugas juga sudah tidak layak. Seng tua yang menjadi atap juga sudah rusak sehingga bocor ketika hujan.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan perlu mendapat perhatian karena perannya sangat vital dalam penanggulangan bencana kebakaran, maupun kegiatan lainnya. Fasilitas instansi ini juga harus diperhatikan demi kelancaran tugas mereka.
Kesejahteraan pegawainya juga perlu diperhatikan. Uang lembur jaga jaga piket dengan waktu 12 jam hanya Rp50.000, dinilai perlu ditambah.
Baca juga: Pegawai Lapas Sampit ikuti doa bersama untuk negeri
Rinie berharap peningkatan fasilitas ini markas Pemadam Kebakaran ini bisa dimasukkan dalam program APBD tahun 2022. Begitu pula anggaran tambahan uang lembur atau uang jaga petugas juga perlu diusulkan.
"Mereka ujung tombak pemerintah dalam menangani musibah kebakaran dan upaya-upaya penyelamatan. Terlebih saat terjadi kebakaran lahan saat kemarau, petugas Damkar berjibaku memadamkan api siang dan malam. Sangat wajar pemerintah memperhatikan fasilitas operasional serta kesejahteraan mereka," ujar Rinie.
Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah rawan kebakaran lahan saat kemarau. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai peran penting dalam upaya penanggulangan musibah tahunan tersebut.
Untuk itulah DPRD Kotawaringin Timur mendorong sarana dan prasarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ditingkatkan. Begitu pula kesejahteraan pegawainya juga perlu menjadi perhatian pemerintah.
Baca juga: Legislator berharap perbaikan jalan wilayah utara Kotim diprioritaskan
"Khususnya di markas Damkar, fasilitas dan sarana yang ada di tempat itu saat ini sudah tidak layak, seperti ini tempat parkir mobil pemadam kebakaran yang sudah terlihat rapuh. Bahkan ketika hujan pun atapnya bocor," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur berkantor di Jalan Jenderal Sudirman km 6, namun markas mereka berada di bagian samping Museum Kayu Sampit di Jalan S Parman. Lokasi ini strategis karena berada di tengah kota Sampit.
Senin (27/9) lalu Rinie bersama anggota DPRD lainnya berkunjung ke markas Pemadam Kebakaran. Mereka melihat langsung kondisi markas yang menurut mereka perlu perhatian serius.
Selain tempat parkir, pos jaga petugas juga sudah tidak layak. Seng tua yang menjadi atap juga sudah rusak sehingga bocor ketika hujan.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan perlu mendapat perhatian karena perannya sangat vital dalam penanggulangan bencana kebakaran, maupun kegiatan lainnya. Fasilitas instansi ini juga harus diperhatikan demi kelancaran tugas mereka.
Kesejahteraan pegawainya juga perlu diperhatikan. Uang lembur jaga jaga piket dengan waktu 12 jam hanya Rp50.000, dinilai perlu ditambah.
Baca juga: Pegawai Lapas Sampit ikuti doa bersama untuk negeri
Rinie berharap peningkatan fasilitas ini markas Pemadam Kebakaran ini bisa dimasukkan dalam program APBD tahun 2022. Begitu pula anggaran tambahan uang lembur atau uang jaga petugas juga perlu diusulkan.
"Mereka ujung tombak pemerintah dalam menangani musibah kebakaran dan upaya-upaya penyelamatan. Terlebih saat terjadi kebakaran lahan saat kemarau, petugas Damkar berjibaku memadamkan api siang dan malam. Sangat wajar pemerintah memperhatikan fasilitas operasional serta kesejahteraan mereka," ujar Rinie.
Kotawaringin Timur merupakan salah satu daerah rawan kebakaran lahan saat kemarau. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai peran penting dalam upaya penanggulangan musibah tahunan tersebut.
Untuk itulah DPRD Kotawaringin Timur mendorong sarana dan prasarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ditingkatkan. Begitu pula kesejahteraan pegawainya juga perlu menjadi perhatian pemerintah.
Baca juga: Legislator berharap perbaikan jalan wilayah utara Kotim diprioritaskan