Masyarakat Bartim diminta waspadai gelombang ketiga COVID-19

id Masyarakat Bartim diminta waspadai gelombang ketiga COVID-19, Kalteng, Bartim, Barito timur

Masyarakat Bartim diminta waspadai gelombang ketiga COVID-19

Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas. ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menghimbau masyarakat untuk mencegah, mewaspadai dan menghadapi gelombang ketiga COVID-19.

“Walaupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  (PPKM) kita sudah turun dan indikator recovery rate kita sudah turun, kita harus bersiap menghadapi gelombang ketiga COVID-19,” kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Selasa.

Menurutnya, angka pasien dalam perawatan saat ini terus mengalami penurunan menjadi tiga orang. Demikian pula dengan angka penambahan kasus COVID-19 juga mengalami penurunan yang signifikan yang menandakan sudah relatif lebih baik.

Pemkab Barito Timur mengklaim sudah berada dalam langkah yang benar. Dilihat dari perkembangan kasus aktif selama sebulan terakhir ini mengalami penurunan kasus aktif hingga 80 persen lebih dan kasus positif harian relatif sudah dibawah 10 kasus.

“Namun masyarakat harus tetap waspada walaupun angka-angka perkembangan dan penambahan kasus aktif COVID-19 yang cenderung terus menurun,” kata Ampera.

Menurut orang nomor satu di Pemkab Barito Timur itu, pihaknya telah mempersiapkan segala kemungkinan terburuk dalam menghadapi gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi terjadi pada Desember 2021 ini.

Secara paralel, kata dia, sebanyak 3.000 dosis vaksin yang diterima terus digunakan untuk program vaksinasi yang terus didorong dan gencar dilaksanakan pihaknya.

Warga yang sudah mengikuti program vaksinasi saat ini mencapai 42 persen lebih dari target yang sudah ditentukan pemerintah pusat, baik pelayanan publik, hingga pelajar.

Berbagai strategi percepatan vaksinasi juga dilakukan dan distribusi vaksin ke depannya akan difokuskan melalui vaksinasi massal dan vaksinasi ke desa-desa.

Baca juga: Polisi dalami kasus pelecehan seksual anak di Bartim

Selain vaksinasi, kata dia, yang juga perlu menjadi perhatian yakni "case fatality rate" (CFR) di Barito Timur sebanyak 46 orang atau 2,23 persen. Pemkab Barito Timur terus melakukan berbagai kebijakan dalam menekan angka kematian tersebut

Kebijakan yang diambil di antaranya peningkatan testing dan tracing, penegakan kepatuhan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi hingga ke desa. Kebijakan ini dilanjutkan dengan kebijakan meningkatkan kapasitas tempat tidur, penyediaan fasilitas isolasi terpusat dan menjaga serta meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan ketersediaan obat-obatan, dan pasokan oksigen medis.

“Kami harapkan masyarakat paham dan mengerti dengan apa yang sudah kami lakukan dan kami meminta kerjasama masyarakat yakni dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dalam menghadapi gelombang ketiga COVID-19,” demikian Ampera AY Mebas.

Rilis data terbaru Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Barito Timur hari Selasa (12/10) menyebutkan kasus konfirmasi 2.067 orang terdiri dari dalam perawatan tiga orang, sembuh 2.018 orang, meninggal 46 orang, probable dan suspek nihil. 

Baca juga: Kemenag cegah hoaks seputar haji-umrah di Bartim