Danrem 102/Pjg: Pacu pertumbuhan ekonomi melalui kewirausahaan pemuda

id Korem 102 panju panjung, danrem 102 panju panjung, brigjen tni yudianto putrajaya, hari sumpah pemuda, 28 oktober, kalteng

Danrem 102/Pjg: Pacu pertumbuhan ekonomi melalui kewirausahaan pemuda

Danrem 102 Panju Panjung, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya saat meninjau vaksinasi massal di Lamandau, Selasa, (26/10/2021). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Provinsi Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya mengatakan, peranan pemuda menjadi penting pada masa pandemi COVID-19.

"Momentum Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati hari ini harus mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh diantaranya melalui kewirausahaan pemuda," katanya di Palangka Raya, Kamis.

Menurut Putrajaya di tangan pemudalah Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Semangat bangkit dari keterpurukan yang digaungkan itu sesuai tema Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun ini yaitu “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang dibangun para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

Ia mengaku prihatin terhadap potret generasi muda saat ini, akibat dampak digital melahirkan sifat individualitas dan apatis, bergesernya tata nilai sosial, ideologi transnasional dan tumbuhnya generasi 'gadget' serta komunikasi antar keluarga yang kurang akrab.

Menyikapi hal itu, Putrajaya memberikan solusi dengan menjadikan tuntunan seperti senior atau pahlawan, teladani Sumpah Pemuda, pengembangan diri, meneladani nilai kearifan lokal, jujur, musyawarah untuk mufakat, serta menghormati hukum positif dan hukum adat.

Putrajaya meminta agar para kaum muda benar-benar mampu mengaktualisasikan makna Sumpah Pemuda sesungguhnya, yakni menjadi ujung tombak persatuan.

"Harus ada komitmen kuat untuk membentengi diri agar tidak terpengaruh. Salah satunya penguatan sikap nasionalis dan meningkatkan karakter keimanan," ucap jenderal bintang satu itu.

Ia mengajak semua masyarakat untuk menjauhi premordialisme sempit dan paham radikalisme. Khusus menghadapi revolusi industri 4.0 yang saat ini mulai bergeser ke industri 5.0, ia menyarankan untuk memilah mana sisi baik dan sisi buruknya. Semuanya bermuara pada menjaga keutuhan NKRI.

"Kita harus sama-sama meyakini bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa," demikian Putrajaya.