Legislator Kotim dukung penambahan depo sampah di Sampit
Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Darmawati mendukung jika jumlah depo sampah di Sampit ditambah agar bisa menampung dengan baik sampah yang dihasilkan masyarakat di kota ini.
"Dari paparan pihak DLH (Dinas Lingkungan Hidup) saat rapat, mereka juga mengatakan bahwa jumlah depo sampah yang ada di kota ini masih kurang. Makanya kami mendukung kalau diusulkan penambahan depo seandainya anggarannya memungkinkan," kata Darmawati di Sampit, Jumat.
Data Dinas Lingkungan Hidup, saat ini ada tujuh depo sampah skala besar dan kecil di Sampit. Depo sampah itu terdiri lima buah di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan dua buah di Kecamatan Baamang.
Jumlah ini dirasakan masih kurang untuk menampung sampah yang dihasilkan masyarakat kota ini. Menurut Dinas Lingkungan Hidup, idealnya ada 15 depo sampah di Sampit agar masyarakat bisa lebih mudah membuang sampah rumah tangga ke depo sampah, sehingga tidak ada yang membuang sampah sembarangan di pinggir jalan.
Saat pembahasan APBD 2022 antara Komisi II dengan Dinas Lingkungan Hidup, anggaran saat ini dinilai belum memungkinkan membiayai pembangunan depo sampah baru. Kondisi keuangan daerah masih terbatas, imbas pandemi COVID-19.
Darmawati tetap berharap penambahan depo sampah baru tersebut nantinya bisa terwujud seiring membaiknya perekonomian daerah. Jika nantinya keuangan sudah memungkinkan, Darmawati berharap usulan pembangunan demo sampah baru disetujui semua pihak.
Ini menjadi solusi agar pengelolaan sampah di Sampit benar-benar maksimal. Harapannya agar Sampit benar-benar bersih dari sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya.
Baca juga: Halikinnor bertekad tingkatkan prestasi drumband Kalteng di tingkat internasional
"Mudahan-mudahan nanti anggaran memungkinkan sehingga pembangunan depo sampah yang baru bisa dilakukan. Kalau bisa tidak ada lagi sampah. Makanya pengelolaannya harus kita maksimalkan," kata Darmawati.
Darmawati menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup juga memerlukan mesin pencacah sampah. Mesin tersebut akan bisa mengoptimalkan pengelolaan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur, Sanggup Lumban Gaol mengatakan, idealnya Sampit memiliki 15 depo sampah. Dengan luas wilayah kota sekitar 20 kilometer persegi, diharapkan dalam radius satu kilometer terdapat satu depo sampah sehingga memudahkan warga membuang sampah.
Saat ini sekitar 60 sampai 70 persen sampah rumah tangga bisa ditangani dengan baik. Dia berharap penambahan depo sampah bisa terwujud sehingga pengelolaan sampah lebih optimal.
Baca juga: Kinerja tenaga kontrak Pemkab Kotim dievaluasi Januari
"Dari paparan pihak DLH (Dinas Lingkungan Hidup) saat rapat, mereka juga mengatakan bahwa jumlah depo sampah yang ada di kota ini masih kurang. Makanya kami mendukung kalau diusulkan penambahan depo seandainya anggarannya memungkinkan," kata Darmawati di Sampit, Jumat.
Data Dinas Lingkungan Hidup, saat ini ada tujuh depo sampah skala besar dan kecil di Sampit. Depo sampah itu terdiri lima buah di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan dua buah di Kecamatan Baamang.
Jumlah ini dirasakan masih kurang untuk menampung sampah yang dihasilkan masyarakat kota ini. Menurut Dinas Lingkungan Hidup, idealnya ada 15 depo sampah di Sampit agar masyarakat bisa lebih mudah membuang sampah rumah tangga ke depo sampah, sehingga tidak ada yang membuang sampah sembarangan di pinggir jalan.
Saat pembahasan APBD 2022 antara Komisi II dengan Dinas Lingkungan Hidup, anggaran saat ini dinilai belum memungkinkan membiayai pembangunan depo sampah baru. Kondisi keuangan daerah masih terbatas, imbas pandemi COVID-19.
Darmawati tetap berharap penambahan depo sampah baru tersebut nantinya bisa terwujud seiring membaiknya perekonomian daerah. Jika nantinya keuangan sudah memungkinkan, Darmawati berharap usulan pembangunan demo sampah baru disetujui semua pihak.
Ini menjadi solusi agar pengelolaan sampah di Sampit benar-benar maksimal. Harapannya agar Sampit benar-benar bersih dari sampah yang dihasilkan masyarakat setiap harinya.
Baca juga: Halikinnor bertekad tingkatkan prestasi drumband Kalteng di tingkat internasional
"Mudahan-mudahan nanti anggaran memungkinkan sehingga pembangunan depo sampah yang baru bisa dilakukan. Kalau bisa tidak ada lagi sampah. Makanya pengelolaannya harus kita maksimalkan," kata Darmawati.
Darmawati menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup juga memerlukan mesin pencacah sampah. Mesin tersebut akan bisa mengoptimalkan pengelolaan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur, Sanggup Lumban Gaol mengatakan, idealnya Sampit memiliki 15 depo sampah. Dengan luas wilayah kota sekitar 20 kilometer persegi, diharapkan dalam radius satu kilometer terdapat satu depo sampah sehingga memudahkan warga membuang sampah.
Saat ini sekitar 60 sampai 70 persen sampah rumah tangga bisa ditangani dengan baik. Dia berharap penambahan depo sampah bisa terwujud sehingga pengelolaan sampah lebih optimal.
Baca juga: Kinerja tenaga kontrak Pemkab Kotim dievaluasi Januari