Kadis TPHP: Barsel terdampak paling parah, 350 hektare tanaman padi terendam

id Banjir kalteng, pertanian kalteng terdampak banjir, tanaman padi terendam, pemprov kalteng, dinas tphp kalteng, palangka raya, buntok, barito selatan

Kadis TPHP: Barsel terdampak paling parah, 350 hektare tanaman padi terendam

Kepala Dinas TPHP Kalteng Sunarti. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan, pertanian di lima kabupaten terdampak akibat intensitas hujan yang tinggi dan Kabupaten Barito Selatan yang paling parah.

"Pertanian Kalteng terdampak di lima kabupaten dan paling parah di Barito Selatan yakni kurang lebih 350 hektare tanaman padi umur 40-90 hari terendam," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Sedangkan untuk kawasan pengembangan food estate masih aman. Adapun yang juga terdampak seperti di Kapuas, yakni di Dadahup sekitar 1,5 hektare dan Kapuas Barat 1,5 hektare, yang terendam adalah tanaman padi umur tanaman 7-15 hari.

Sunarti menjabarkan, berdasarkan rekap data yang pihaknya miliki sementara ini, lima kabupaten terdampak tersebut, yakni Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Katingan, serta Kotawaringin Timur.

"Untuk penanganan, kami ada Balai Perlindungan Hama Penyakit Tanaman, di situ ada pengamatan dampak pengendalian iklim.
Jadi kita sudah siapkan pompa air dan lainnya untuk membantu penanganan di lapangan, termasuk petugas yang siap atau 'standby' di sana," jelasnya.

Untuk pertanian tanaman padi terdampak tersebut, disampaikannya, pihaknya akan melihat lama terendamnya tanaman dan apabila masih dalam jangkauan toleransi tentu masih bisa diselamatkan.

Lebih lanjut Kadis TPHP Kalteng ini menuturkan, sebagian tanaman milik petani tersebut belum diasuransikan. Untuk daerah food estate rata-rata sudah, namun ada beberapa daerah yang diajak mengikuti asuransi masih enggan.

"Padahal gratis, 80 persen dibayarkan APBN dan gubernur sisanya, yakni untuk asuransi ternak sapi maupun tanaman padi," tegasnya.

Sunarti memaparkan, pemprov sudah berupaya mengoordinasikannya kepada pihak terkait agar persyaratan asuransi dapat dipermudah. Untuk itu diharapkan kedepan kesadaran petani terkait asuransi ini meningkat.

"Ada beberapa daerah yang usul asuransi tanaman jagung, tapi kalau untuk jagung memang belum tercover, hanya padi sementara, sedangkan jagung diharapkan mandiri," katanya.