Mendorong masyarakat mewujudkan demokrasi digital

id Literasi digital, indonesia makin cakap digital, siberkreasi, kominfo, kasongan, katingan, kalteng

Mendorong masyarakat mewujudkan demokrasi digital

Gambar tangkapan layar Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Katingan, Sabtu, (20/11/2021). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemimpin Redaksi Radar Sampit Gunawan mengatakan, demokrasi digital merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses politik maupun pemerintahan.

"Masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah memanfaatkan berbagai akses komunikasi dalam ruang digital," katanya saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Katingan, Kalimantan Tengah, Sabtu.

Adapun ciri demokrasi digital yakni adanya pemanfaatan platform media sosial dalam kegiatan pemerintahan maupun politik, bebas menyampaikan pendapat atau ide, hingga bebas mengkritik yang tentunya dalam koridor tertentu yang dibatasi UU.

"Selain itu ciri lainnya, yakni penyampaian aspirasi di ruang digital, bertujuan untuk didengar pemerintah atau pemimpin," jelasnya.

Gunawan menjelaskan, penerapan demokrasi digital di daerah, salah satunya tampak terlihat dalam lingkup pilkada, seperti di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota.

Dalam pelaksanaan, biasanya akan terbentuk grup-grup pendukung calon tertentu, maupun grup-grup lainnya seperti yang bersikap netral. Hal yang umum terjadi dalam grup ini, mulai dari diskusi, penjabaran calon, hingga debat antar satu dan lainnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, penting mengoptimalkan demokrasi digital di tengah masyarakat, sebab banyak dampak positif yang bisa didapatkan. Salah satunya menciptakan ruang yang lebih luas bagi publik untuk menyampaikan aspirasi.

Kemudian menjadi wadah bagi pemimpin menjaring aspirasi publik sebagai penentu kebijakan, sebagai jembatan pemimpin dan rakyatnya, serta memberikan ragam informasi kepada masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan saat pemilu.

"Namun demikian, dalam demokrasi digital ini ada sejumlah dampak negatif yang juga perlu kita waspadai, misalnya ujaran kebencian terhadap orang tertentu atau pemimpin," terangnya.

Selain itu adanya potensi terciptanya permusuhan bahkan dapat memicu konflik di dunia nyata, maupun banyaknya informasi palsu atau hoaks.

Sementara itu dalam webinar ini turut hadir narasumber lain, seperti digital kreator Steve Pattinama, Fasilitator Sekolah Ramah Anak Fahriyana, serta seorang dari Kepala Tim Kreatif Cynthia Pariz.