Vaksinasi 'mobile' Polres Kotim blusukan ke permukiman padat
Sampit (ANTARA) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, melakukan berbagai upaya untuk membantu optimalisasi vaksinasi COVID-19, salah satunya jemput bola melalui vaksinasi 'mobile' yang blusukan ke permukiman-permukiman padat penduduk untuk melakukan vaksinasi.
"Kegiatan vaksinasi mobile Polres Kotim ini adalah untuk mendukung percepatan dan pencapaian target persentase masyarakat Indonesia yang harus sudah divaksinasi," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin didampingi Kabagops AKP Zaldy Kurniawan di Sampit, Minggu.
Kegiatan akselerasi program vaksinasi nasional berbasis presisi Polri menuju "herd immunity" di Indonesia yang dilaksanakan oleh Polres Kotim dengan mengerahkan tenaga vaksinator yang mereka miliki.
Tim vaksinator terdiri dari dokter, anggota Urdokkes dan personel Polwan. Tim menyambangi komplek pemukiman penduduk dan membuka Gerai pelayanan vaksinasi COVID-19.
Tim bergerak secara mobile setiap hari tanpa kenal lelah, berhenti di sebuah lokasi yang telah ditentukan sebagai sasaran kegiatan. Sasarannya adalah kawasan permukiman padat penduduk.
Petugas mengajak siapa saja
yang belum mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk segera mengikuti vaksinasi. Warga dilayani oleh tenaga vaksinator yang bekerjasama dengan aparat lingkungan setempat, khususnya ketua RT, supaya bisa mengumpulkan dan mengajak warganya untuk divaksinasi.
Warga masyarakat cukup datang membawa KTP atau Kartu Vaksin Tahap I bagi yang sudah pernah menerima vaksinasi, mengisi formulir, mengikuti proses skrining pengecekan kesehatan dan yang dinyatakan layak maka sudah bisa dilakukan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Bupati Kotim imbau masyarakat tidak abaikan protokol kesehatan
Layanan vaksinasi mobile ini untuk memudahkan warga sehingga tidak perlu jauh-jauh mendatangi pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Kotawaringin Timur untuk mengikuti vaksinasi.
"Kita semua harus mewaspadai dengan telah munculnya COVID-19 varian Omicron yang sudah ada masuk di negara tetangga meskipun di Indonesia belum terdeteksi. Varian ini dikabarkan lebih berbahaya kecepatannya dibanding dengan varian sebelumnya. Oleh karena itu untuk meminimalisir dampaknya, warga harus sudah tervaksinasi tahap I dan tahap II," demikian Jakin.
Masyarakat juga diingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, termasuk bagi mereka yang sudah menjalani vaksinasi. Protokol kesehatan untuk menekan sekecil mungkin risiko penularan COVID-19 dan penyakit menular lainnya.
Vaksinasi "mobile" ini disambut antusias masyarakat karena dinilai sangat membantu. Mereka berterima kasih karena bisa mendapatkan vaksinasi dengan mudah tanpa harus jauh-jauh datang ke puskesmas dan menunggu daftar antrean.
"Ini sangat bagus. Saya yakin warga akan dengan senang hati karena didatangi langsung oleh petugas vaksinasi. Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Mudah-mudahan ini terus dijalankan sehingga semakin banyak warga yang divaksinasi," Rochmadi, warga Kelurahan Baamang Barat.
Baca juga: Pemkab Kotim salurkan bantuan perbaikan tempat ibadah
"Kegiatan vaksinasi mobile Polres Kotim ini adalah untuk mendukung percepatan dan pencapaian target persentase masyarakat Indonesia yang harus sudah divaksinasi," kata Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin didampingi Kabagops AKP Zaldy Kurniawan di Sampit, Minggu.
Kegiatan akselerasi program vaksinasi nasional berbasis presisi Polri menuju "herd immunity" di Indonesia yang dilaksanakan oleh Polres Kotim dengan mengerahkan tenaga vaksinator yang mereka miliki.
Tim vaksinator terdiri dari dokter, anggota Urdokkes dan personel Polwan. Tim menyambangi komplek pemukiman penduduk dan membuka Gerai pelayanan vaksinasi COVID-19.
Tim bergerak secara mobile setiap hari tanpa kenal lelah, berhenti di sebuah lokasi yang telah ditentukan sebagai sasaran kegiatan. Sasarannya adalah kawasan permukiman padat penduduk.
Petugas mengajak siapa saja
yang belum mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk segera mengikuti vaksinasi. Warga dilayani oleh tenaga vaksinator yang bekerjasama dengan aparat lingkungan setempat, khususnya ketua RT, supaya bisa mengumpulkan dan mengajak warganya untuk divaksinasi.
Warga masyarakat cukup datang membawa KTP atau Kartu Vaksin Tahap I bagi yang sudah pernah menerima vaksinasi, mengisi formulir, mengikuti proses skrining pengecekan kesehatan dan yang dinyatakan layak maka sudah bisa dilakukan vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Bupati Kotim imbau masyarakat tidak abaikan protokol kesehatan
Layanan vaksinasi mobile ini untuk memudahkan warga sehingga tidak perlu jauh-jauh mendatangi pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Kotawaringin Timur untuk mengikuti vaksinasi.
"Kita semua harus mewaspadai dengan telah munculnya COVID-19 varian Omicron yang sudah ada masuk di negara tetangga meskipun di Indonesia belum terdeteksi. Varian ini dikabarkan lebih berbahaya kecepatannya dibanding dengan varian sebelumnya. Oleh karena itu untuk meminimalisir dampaknya, warga harus sudah tervaksinasi tahap I dan tahap II," demikian Jakin.
Masyarakat juga diingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, termasuk bagi mereka yang sudah menjalani vaksinasi. Protokol kesehatan untuk menekan sekecil mungkin risiko penularan COVID-19 dan penyakit menular lainnya.
Vaksinasi "mobile" ini disambut antusias masyarakat karena dinilai sangat membantu. Mereka berterima kasih karena bisa mendapatkan vaksinasi dengan mudah tanpa harus jauh-jauh datang ke puskesmas dan menunggu daftar antrean.
"Ini sangat bagus. Saya yakin warga akan dengan senang hati karena didatangi langsung oleh petugas vaksinasi. Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Mudah-mudahan ini terus dijalankan sehingga semakin banyak warga yang divaksinasi," Rochmadi, warga Kelurahan Baamang Barat.
Baca juga: Pemkab Kotim salurkan bantuan perbaikan tempat ibadah