Untuk mendirikan fasilitas manufaktur baterai kendaraan listrik bernama Toyota Battery Manufacturing, North Carolina (TBMNC) itu, Toyota menginvestasikan 1,29 miliar dolar atau sekitar Rp17,3 triliun.
Saat sudah beroperasi penuh 2025 pabrik itu akan memiliki empat lini produksi, dengan masing-masing mampu menghasilkan baterai lithium-ion untuk 200.000 EV atau total diperkirakan 1,2 juta kendaraan listrik setiap tahunnya.
"Masa depan mobilitas adalah elektrifikasi dan Greensboro-Randolph Megasite adalah lokasi ideal untuk mewujudkan masa depan itu," kata Ted Ogawa, CEO Toyota Motor Amerika Utara, mengenai fasilitas yang akan menyerap 1.750 tenaga kerja itu, dalam pernyataan resmi dikutip Selasa.
Seiring upayanya untuk mencapai netralitas karbon bagi kendaraan dan operasinya pada tahun 2050, Toyota berkomitmen untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan di fasilitas baru ini untuk memproduksi baterai.
Didirikan November 2021, TBMNC merupakan perusahaan patungan Grup Toyota yang sahamnya 90 persen dimiliki Toyota Motor North America dan 10 persen sisanya punya Toyota Tsusho.
Baca juga: Toyota tarik kembali Sienna 2022
Baca juga: Toyota luncurkan GR86 dengan opsi modifikasi
Baca juga: All New Veloz dan Avanza mendominasi SPK Toyota di GIIAS 2021