Legislator dukung guru honorer di Kotim diangkat jadi tenaga kontrak
Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rudianur mendukung jika pemerintah kabupaten mengangkat guru honorer sekolah menjadi tenaga kontrak daerah agar kesejahteraan mereka menjadi lebih baik.
"Saya berharap ini menjadi salah satu prioritas kita, khususnya guru-guru honorer yang sudah lama mengabdi, bahkan ada yang belasan tahun. Kalau diangkat menjadi tenaga kontrak, insentif yang mereka terima juga lebih baik," kata Rudianur di Sampit, Kamis.
Selama ini banyak aspirasi yang disampaikan para guru honorer kepada anggota DPRD saat reses maupun dalam berbagai kesempatan. Termasuk saat diskusi pendidikan di SMPN 3 Sampit pada Selasa (7/12) lalu, Rudianur yang hadir bersama Bupati Halikinnor dan Kepala Dinas Pendidikan Suparmadi, mendengar langsung keluh kesah para guru honorer.
Guru honorer direkrut dan digaji oleh sekolah sesuai kemampuan keuangan sekolah. Tidak heran jika ada guru honorer yang hanya mendapatkan insentif Rp300.000 per bulan.
Nilai insentif tersebut dinilai jelas tidak layak padahal mereka juga berjasa mencerdaskan anak-anak di daerah ini. Jika mereka diangkat menjadi tenaga kontrak, setidaknya pendapatan yang mereka terima jauh lebih baik yakni sekitar Rp2 juta per bulan.
Mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak daerah merupakan upaya yang bisa dilakukan pemerintah daerah sebagai bentuk penghargaan kepada para guru honorer.
Langkah ini nantinya juga diharapkan akan membuat para guru semakin fokus dan bersemangat menjalankan tugas sehingga berdampak positif terhadap kualitas pendidikan peserta didik.
"Kami di DPRD mendukung ini. Tentu pelaksanaannya secara bertahap menyesuaikan kemampuan keuangan daerah kita setiap tahunnya. Saya rasa semua sependapat tentang ini," kata Rudianur.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab tingkatkan upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok
Bupati Halikinnor saat menghadiri diskusi pendidikan di SMPN 3 Sampit menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer.
Bahkan saat itu Halikinnor memastikan mengangkat seorang guru honorer bernama Trisia Handayani yang mengaku sudah mengabdi 16 tahun, menjadi tenaga kontrak per 1 Januari 2022.
Halikinnor memerintahkan Dinas Pendidikan mendata seluruh guru honorer sekolah, termasuk dengan masa kerja masing-masing. Dia berharap keuangan daerah bisa terus meningkat sehingga secara bertahap bisa mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak daerah.
"Data semua, khususnya para guru yang masa pengabdiannya sudah lama itu yang kita prioritaskan dulu," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab tiru Palangka Raya terkait bantuan keagamaan
"Saya berharap ini menjadi salah satu prioritas kita, khususnya guru-guru honorer yang sudah lama mengabdi, bahkan ada yang belasan tahun. Kalau diangkat menjadi tenaga kontrak, insentif yang mereka terima juga lebih baik," kata Rudianur di Sampit, Kamis.
Selama ini banyak aspirasi yang disampaikan para guru honorer kepada anggota DPRD saat reses maupun dalam berbagai kesempatan. Termasuk saat diskusi pendidikan di SMPN 3 Sampit pada Selasa (7/12) lalu, Rudianur yang hadir bersama Bupati Halikinnor dan Kepala Dinas Pendidikan Suparmadi, mendengar langsung keluh kesah para guru honorer.
Guru honorer direkrut dan digaji oleh sekolah sesuai kemampuan keuangan sekolah. Tidak heran jika ada guru honorer yang hanya mendapatkan insentif Rp300.000 per bulan.
Nilai insentif tersebut dinilai jelas tidak layak padahal mereka juga berjasa mencerdaskan anak-anak di daerah ini. Jika mereka diangkat menjadi tenaga kontrak, setidaknya pendapatan yang mereka terima jauh lebih baik yakni sekitar Rp2 juta per bulan.
Mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak daerah merupakan upaya yang bisa dilakukan pemerintah daerah sebagai bentuk penghargaan kepada para guru honorer.
Langkah ini nantinya juga diharapkan akan membuat para guru semakin fokus dan bersemangat menjalankan tugas sehingga berdampak positif terhadap kualitas pendidikan peserta didik.
"Kami di DPRD mendukung ini. Tentu pelaksanaannya secara bertahap menyesuaikan kemampuan keuangan daerah kita setiap tahunnya. Saya rasa semua sependapat tentang ini," kata Rudianur.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemkab tingkatkan upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok
Bupati Halikinnor saat menghadiri diskusi pendidikan di SMPN 3 Sampit menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer.
Bahkan saat itu Halikinnor memastikan mengangkat seorang guru honorer bernama Trisia Handayani yang mengaku sudah mengabdi 16 tahun, menjadi tenaga kontrak per 1 Januari 2022.
Halikinnor memerintahkan Dinas Pendidikan mendata seluruh guru honorer sekolah, termasuk dengan masa kerja masing-masing. Dia berharap keuangan daerah bisa terus meningkat sehingga secara bertahap bisa mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak daerah.
"Data semua, khususnya para guru yang masa pengabdiannya sudah lama itu yang kita prioritaskan dulu," demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab tiru Palangka Raya terkait bantuan keagamaan