Jokowi apresiasi Menteri BUMN atas gagasan 'Merah Putih Fund'
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir atas gagasan pendirian Merah Putih Fund yang dapat menyalurkan pendanaan bagi perusahaan-perusahaan rintisan.
“Saya sangat menghargai apa yang digagas oleh Menteri BUMN Pak Erick Thohir, dalam menyiapkan sebuah pendanaan, Merah Putih Fund, yang ini nanti akan memberikan suntikan kepada soonicorn-soonicorn agar bisa melompat ke level yang lebih tinggi,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu.
Presiden meminta kepada Menteri BUMN agar swasta dan juga Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA) turut dilibatkan dalam Merah Putih Fund sehingga dapat meningkatkan sumber pendanaan dan pendampingan bagi perusahaan-perusahaan rintisan.
Baca juga: Redistribusi reforma agraria dengan target 12 juta hektare
Baca juga: Perlindungan data pribadi warga negara jadi perhatian serius pemerintah
“Sehingga semakin tersiapkan sebuah dana yang besar yg ingin kita pakai untuk mempercepat proses-proses yang tadi saya sampaikan. Saya sangat menghargai apa yang telah dikerjakan oleh Pak Erick Thohir dalam menyiapkan Merah Putih Fund ini,” kata Presiden.
Merah Putih Fund, kata Presiden, akan melengkapi pengembangan talenta digital dan unsur-unsur ekosistem digital lainnya, sehingga dapat mempercepat terciptanya ekosistem masyarakat digital di Indonesia.
“Ada peluang, kesempatan, opportunity itu ada. Ekonomi digital akan tumbuh kalo infrastruktur kita siap, talenta ada, pemerintah kita siap, regulasi siap sehingga terbangun ekosistem masyarakat digital,” kata Presiden.
Baca juga: Terkait UU ITE, Presiden Jokowi pahami ada kegelisahan masyarakat
Baca juga: Jokowi: Semua warga setara dalam politik dan hukum
Presiden menjelaskan kemajuan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini tak bisa dihindari. Sistem pembayaran di Indonesia kini juga sudah lekat dengan digitalisasi, dari mulai pembayaran untuk pembelian kebutuhan sehari-sehari, jasa transportasi, dan layanan perbankan.
“Volume transaksi e-money (uang elektronik) dibandingkan tahun yang lalu per Oktober juga naik 31 persen. Apa yg ingin saya sampaikan, bahwa potensi pasarnya ini besar. Jangan yang ambil nanti orang lain,” kata dia.
Saat ini, kata Presiden, Indonesia memiliki 2.319 start up, dengan di antaranya 1 berlevel decacorn, 7 unicorn, dan banyak soonicorn.
“Kita memang harus mau tidak mau harus siap atas kemajuan digital dunia,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Metode pemberantasan korupsi harus disempurnakan
Baca juga: Sebanyak 2.651 anak TNI dan Polri dapat dana pendidikan dari BUMN
Baca juga: Erick Thohir dorong Telkomsel bangun ekosistem bagi anak muda jadi kreator
Baca juga: Menteri Erick Thohir ungkap Indonesia Global Talent Internship beri harapan ke anak bangsa
“Saya sangat menghargai apa yang digagas oleh Menteri BUMN Pak Erick Thohir, dalam menyiapkan sebuah pendanaan, Merah Putih Fund, yang ini nanti akan memberikan suntikan kepada soonicorn-soonicorn agar bisa melompat ke level yang lebih tinggi,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu.
Presiden meminta kepada Menteri BUMN agar swasta dan juga Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA) turut dilibatkan dalam Merah Putih Fund sehingga dapat meningkatkan sumber pendanaan dan pendampingan bagi perusahaan-perusahaan rintisan.
Baca juga: Redistribusi reforma agraria dengan target 12 juta hektare
Baca juga: Perlindungan data pribadi warga negara jadi perhatian serius pemerintah
“Sehingga semakin tersiapkan sebuah dana yang besar yg ingin kita pakai untuk mempercepat proses-proses yang tadi saya sampaikan. Saya sangat menghargai apa yang telah dikerjakan oleh Pak Erick Thohir dalam menyiapkan Merah Putih Fund ini,” kata Presiden.
Merah Putih Fund, kata Presiden, akan melengkapi pengembangan talenta digital dan unsur-unsur ekosistem digital lainnya, sehingga dapat mempercepat terciptanya ekosistem masyarakat digital di Indonesia.
“Ada peluang, kesempatan, opportunity itu ada. Ekonomi digital akan tumbuh kalo infrastruktur kita siap, talenta ada, pemerintah kita siap, regulasi siap sehingga terbangun ekosistem masyarakat digital,” kata Presiden.
Baca juga: Terkait UU ITE, Presiden Jokowi pahami ada kegelisahan masyarakat
Baca juga: Jokowi: Semua warga setara dalam politik dan hukum
Presiden menjelaskan kemajuan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini tak bisa dihindari. Sistem pembayaran di Indonesia kini juga sudah lekat dengan digitalisasi, dari mulai pembayaran untuk pembelian kebutuhan sehari-sehari, jasa transportasi, dan layanan perbankan.
“Volume transaksi e-money (uang elektronik) dibandingkan tahun yang lalu per Oktober juga naik 31 persen. Apa yg ingin saya sampaikan, bahwa potensi pasarnya ini besar. Jangan yang ambil nanti orang lain,” kata dia.
Saat ini, kata Presiden, Indonesia memiliki 2.319 start up, dengan di antaranya 1 berlevel decacorn, 7 unicorn, dan banyak soonicorn.
“Kita memang harus mau tidak mau harus siap atas kemajuan digital dunia,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Metode pemberantasan korupsi harus disempurnakan
Baca juga: Sebanyak 2.651 anak TNI dan Polri dapat dana pendidikan dari BUMN
Baca juga: Erick Thohir dorong Telkomsel bangun ekosistem bagi anak muda jadi kreator
Baca juga: Menteri Erick Thohir ungkap Indonesia Global Talent Internship beri harapan ke anak bangsa