Harga rotan naik, pendapatan masyarakat Katingan diharapkan meningkat
Kasongan (ANTARA) - Wakil Bupati Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Sunardi NT Litang melalui Asisten II Setda Akhmad Rubama menyatakan, peningkatan harga rotan basah di level petani tahun ini bisa menjadi sumber pendapatan utama masyarakat, terutama petani rotan sendiri.
Diharapkan juga bisa menambah minat masyarakat mempertahankan keberadaan kebun rotan, kata Sunardi melalui sambutan dibacakan Rubama saat membuka musyawarah anggota perkumpulan petani rotan Katingan ke-2 tahun 2021 di aula BPKAD Kasongan, Selasa (21/12) pagi.
"Kenaikan harga rotan juga diharapkan membuat lebih giat masyarakat petani rotan untuk membudidayakan tanaman rotan pada wilayah atau lahan yang pemanfaatannya belum maksimal," ucapnya.
Dikatakan, tahun ini harga rotan basah di level petani untuk jenis rotan sigi mencapai Rp. 2800/Kg dan jenis rotan irit mencapai Rp. 2300/Kg. Harga ini sudah cukup banyak peningkatan dari harga pada tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan harga ini dapat menjadi alternatif perlindungan ekosistem lingkungan dan pemanfaatan hutan secara lestari yang telah dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi di setiap petani rotan.
Baca juga: Bupati Sakariyas minta kades terpilih bersungguh-sungguh laksanakan tugas
"Kami menyambut baik upaya WWF Indonesia dan lembaga NGO lain yang menjadi mitra pemerintah dalam membantu pengembangan rotan dengan penanganan hulu dan hilir," ucapnya.
Agenda inti musyawarah anggota perkumpulan petani rotan yang digelar untuk memilih kepengurusan periode 2022-2026. Rubama berharap kegiatan itu terlaksana dengan lancar, tertib dan aman dengan tetap menjunjung tinggi nilai musyawarah untuk mencapai mufakat.
Rubama juga menyampaikan hendaknya kepengurusan yang baru merupakan kader-kader yang dapat memajukan strategi dan rencana aksi dalam pengembangan potensi rotan yang lebih baik dan memperkuat tata niaga produk rotan di Katingan.
"Semoga kita semua dikaruniakan rahmat untuk menghasilkan kontribusi positif bagi alam, lingkungan dan peningkatan kesejahteraan keluarga," demikian Rubama.
Baca juga: Optimalisasi potensi pangan lokal di Katingan
Diharapkan juga bisa menambah minat masyarakat mempertahankan keberadaan kebun rotan, kata Sunardi melalui sambutan dibacakan Rubama saat membuka musyawarah anggota perkumpulan petani rotan Katingan ke-2 tahun 2021 di aula BPKAD Kasongan, Selasa (21/12) pagi.
"Kenaikan harga rotan juga diharapkan membuat lebih giat masyarakat petani rotan untuk membudidayakan tanaman rotan pada wilayah atau lahan yang pemanfaatannya belum maksimal," ucapnya.
Dikatakan, tahun ini harga rotan basah di level petani untuk jenis rotan sigi mencapai Rp. 2800/Kg dan jenis rotan irit mencapai Rp. 2300/Kg. Harga ini sudah cukup banyak peningkatan dari harga pada tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan harga ini dapat menjadi alternatif perlindungan ekosistem lingkungan dan pemanfaatan hutan secara lestari yang telah dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi di setiap petani rotan.
Baca juga: Bupati Sakariyas minta kades terpilih bersungguh-sungguh laksanakan tugas
"Kami menyambut baik upaya WWF Indonesia dan lembaga NGO lain yang menjadi mitra pemerintah dalam membantu pengembangan rotan dengan penanganan hulu dan hilir," ucapnya.
Agenda inti musyawarah anggota perkumpulan petani rotan yang digelar untuk memilih kepengurusan periode 2022-2026. Rubama berharap kegiatan itu terlaksana dengan lancar, tertib dan aman dengan tetap menjunjung tinggi nilai musyawarah untuk mencapai mufakat.
Rubama juga menyampaikan hendaknya kepengurusan yang baru merupakan kader-kader yang dapat memajukan strategi dan rencana aksi dalam pengembangan potensi rotan yang lebih baik dan memperkuat tata niaga produk rotan di Katingan.
"Semoga kita semua dikaruniakan rahmat untuk menghasilkan kontribusi positif bagi alam, lingkungan dan peningkatan kesejahteraan keluarga," demikian Rubama.
Baca juga: Optimalisasi potensi pangan lokal di Katingan