Jakarta (ANTARA) - Pejabat Divisi Humas Polri mengatakan tiga tersangka teroris kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) yang ditangkap di Kalimantan Tengah telah merencanakan pembelian senjata dan persiapan melakukan Idad (latihan fisik) termasuk latihan militer dan latihan menembak.
"Hasil pemeriksaan para pelaku teror sudah merencanakan pembelian senjata dengan persiapan Idad," Kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Ahmad Ramadhan, di Jakarta, Kamis.
Tiga tersangka teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia berinisial AZE, RT, dan MS.
AZE ditangkap di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Selasa (21/10) pukul 20.55 WIB. Hasil penyelidikan, tersangka berperan melakukan latihan bersama MS.
"MS ini tersangka teroris yang sebelumnya ditangkap Densus, dan telah melakukan latihan fisik atau idad. Latihan fisik, latihan militer atau persenjataan, dan latihan menembak," kata Ramadhan.
AZE juga memiliki peran menjadi admin dalam grup internal kelompok JAD Kalimantan Tengah. Anggota grup obrolan instans tersebut saling memberikan informasi dan juga memberikan tutorial, serta informasi terhadap kegiatan jaringan JAD.
"Informasi ini kami dapatkan dari pemeriksaan dan pengakuan para pelaku yang ditangkap sebelumnya," kata dia.
Selanjutnya, RT ditangkap di toko oleh-oleh di daerah daerah Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur. "RT juga tergabung dalam kelompok JAD dan merupakan admin dalam grup salah satu media sosial yang ada. Grup ini merupakan sarana untuk saling memberikan informasi," sebut Ramadhan.
Tersangka yang ketiga, MS, ditangkap di Hotel Hawai, Palangkaraya, Kalimatan Tengah, pukul 21.07. Perannya, tergabung dalam kelompok JAD dan merupakan anggota grup WhatsApp yang dibuat AZE dan RT.
Tidak hanya itu, kata Ramadhan, MS bersama-sama tersangka AZE mengikuti pelatihan atau Idad. "MS berperan sebagai pendorong untuk melakukan pembelian senjata di kelompok tersebut. MS menyatakan siap untuk menjadi eksekutor dalam melakukan kegiatan-kegiatan teror," kata dia.
Ia menyatakan, penangkapan tiga orang kelompok JAD Kalimantan Tengah tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan tersangka teroris sebelumnya berinisial N alias R.
N alias R merupakan anggota jaringan JAD yang berperan aktif sebagai perekrut anggota baru, memahami pembuatan bahan peledak, dan terhubung dengan kelompok buronan Mujahidin Indonesia Timur Poso.
"N alias R belajar materi tentang bahan peledak secara otodidak. Dia dan teman-temannya di kalimantan tergabung dalam pendukung JAD dan pendukung jaringan teroris ISIS," kata dia.
Selain di Kalimantan Tengah, Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia juga menangkap dua orang anggota kelompok JAD di Kalimantan Selatan, pada Rabu (22/12). "Rangkaian penegakan hukum ini tentunya dilakukan guna mengantisipasi adanya aksi teror di Tanah Air," kata dia.
Berita Terkait
Pj Bupati Barito Utara ajak para guru amalkan jati diri PGRI
Senin, 6 Mei 2024 16:38 Wib
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
PT Sepatu Bata gulung tikar akibar sepi order, 200 karyawan kena PHK
Senin, 6 Mei 2024 16:33 Wib
Ekonomi Kalteng triwulan I-2024 tumbuh 5,01 persen
Senin, 6 Mei 2024 16:24 Wib
Pengusaha minyak jadi pendaftar pertama calon Wakil Bupati Kapuas di Gerindra
Senin, 6 Mei 2024 16:12 Wib
PKB: Masuk Koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober
Senin, 6 Mei 2024 16:00 Wib
Palangka Raya perluas jaringan KIM untuk tingkatkan literasi digital
Senin, 6 Mei 2024 15:59 Wib
Rahmat Hamka: Ada tim sendiri melobi jadi Bacagub Kalteng
Senin, 6 Mei 2024 15:51 Wib