Kurangi obat impor, Erick Thohir: Indonesia akan kembangkan produksi obat herbal

Batam (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pihaknya akan mengembangkan produksi obat herbal demi meminimumkan obat impor.

"Indofarma, kita pastikan keberpihakan kepada herbal. Obat-obat herbal kita sangat kuat, tapi tidak pernah dibangun karena senangnya obat impor," kata Erick Thohir dalam kunjungannya di Batam, Jumat.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi yang besar pada industri herbal, dengan tanah yang subur, air dan sinar matahari yang berlimpah.

Baca juga: BUMN gelar operasi pasar tambahan untuk minyak goreng

Ia menyatakan, apabila industri herbal dibangun, maka akan mampu menekan impor bahan baku obat.

"Ini kita gabungkan menjadi satu kesatuan sekarang," kata dia.

Di bidang kesehatan, selain mendorong industri herbal, pihaknya juga menyatukan rumah sakit milik BUMN.

Baca juga: Erick dapat dukungan dari relawan di Kalteng dan Kalsel

Selama ini, banyak BUMN memiliki rumah sakit sendiri-sendiri secara terpisah, di antaranya Pertamina, Pelindo dan PTPN. Maka kini disatukan.

"Karena itu kita gabungkan. Rumah sakitnya tidak tanggung-tanggung, jumlahnya 73 rumah sakit. Total kapasitas tempat tidurnya hampir 7.000, terbesar di Indonesia," kata dia.

Rumah sakit itu dijadikan satu ekosistem.

Baca juga: Erick Thohir beri sinyal kepastian penyerapan gas alam cair

"Karena pelayanan kesehatan buat masyarakat kalangan menengah dan ke bawah penting," kata dia.

Pihaknya juga baru meluncurkan RS Internasional di Bali, bekerja sama dengan Mayo Clinic yang menangani kanker terbaik di dunia.

Dengan kehadiran rumah sakit itu, maka diharapkan masyarakat yang selama ini berobat ke luar negeri bisa beralih ke dalam negeri.

Baca juga: Ekonomi syariah Indonesia harus jadi terbesar di dunia, kata Erick Thohir

Apabila RS di Bali berhasil, maka pihaknya mungkin mengembangkan kawasan ekonomi kesehatan di Sumatera dan Sulawesi.

"Supaya ketahanan kesehatan kita bisa," kata dia.

Ia menyatakan, Indonesia tidak antiasing dan antinegara tetangga. Namun, Indonesia harus mandiri.

Baca juga: Sanitiar Burhanuddin apresiasi Erick Thohir bantu Kejaksaan RI ungkap kasus Jiwasraya-Asabri

"Ayo tetap bangun ekonomi kita. Tapi saya titip, musti lebih mandiri supaya mengurangi ketergantungan kita dengan negara lain," kata dia.

Dengan mengembangkan industri sendiri di Tanah Air, maka akan tercipta lapangan kerja dan demikian pula kesempatan berusaha, agar sumber daya alam Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi bangsa.

Baca juga: Erick Thohir: Program Kementerian BUMN 2021 berjalan memuaskan

Baca juga: Menteri BUMN apresiasi PLN bantu kemandirian ekonomi bagi komunitas ODHA