SMAN 1 Kurun ajarkan siswa budi daya maggot melalui ekstrakurikuler

id SMAN 1 Kurun,budi daya maggot,budi daya maggot melalui ekstrakurikuler,Kurun,Kalteng,Kuala Kurun,Gunung Mas,Gumas,Maggot

SMAN 1 Kurun ajarkan siswa budi daya maggot melalui ekstrakurikuler

Kepala SMAN 1 Kurun Batuah menunjukkan hasil budi daya maggot dari ekskul di sekolah setempat, Jumat (5/2/2022). ANTARA/Chandra

Kuala Kurun (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah memiliki ekstrakurikuler baru, yakni budi daya maggot atau larva lalat jenis Black Soldiers Fly.

“Situasi yang menyulitkan masyarakat, dalam hal ini pembudidaya ikan, adalah mahalnya harga pakannya,” ucap Kepala SMAN 1 Kurun Batuah saat dihubungi dari Kuala Kurun, Sabtu.

Sebelumnya, kata Batuah, SMAN 1 Kurun telah memiliki ekstrakurikuler (ekskul) budi daya ikan. Selama pembudidayaan mereka turut merasakan bahwa harga pakan ikan terbilang mahal di Kuala Kurun, yakni sekitar Rp380 ribu per sak.

Baca juga: Bupati Gumas terima vaksin COVID-19 booster

Guna menekan biaya pengeluaran dalam hal ini pembelian pakan, mereka mencari pakan alternatif yang lebih murah, namun tidak kalah bergizi bagi ikan. Dari berbagai referensi, diketahui maggot bisa menjadi pakan alternatif.

Hal itu juga didukung adanya seorang guru SMAN 1 Kurun yang memang sudah membudidaya maggot, dan guru yang bersangkutan mau membagikan ilmunya melalui ekskul budi daya maggot.

Selanjutnya dilakukan persiapan sarana dan prasarana, sekitar satu bulan lalu. Untuk indukan awalnya dibeli dari luar dan saat ini sudah menetas, menjadi maggot dan sebagian sudah menjadi pupa.

Baca juga: Gunung Mas terima penghargaan dari Kemendikbudristek dan Kemenparekraf

“Untuk yang pertama ini kami memang fokus ke indukan, kami belum memberikan maggot tadi ke ternak ikan kami. Maggot yang ada ini kita jadikan indukan dulu,” kataya.

Semakin banyaknya indukan maggot yang dihasilkan juga semakin banyak, guna memenuhi kebutuhan pakan bagi kelompok pembudi daya ikan di SMAN 1 Kurun. 

"Jika produksi melimpah, tidak menutup kemungkinan maggot dipasarkan bagi masyarakat umum," katanya.

Baca juga: Legislator apresiasi usaha Pemda Gumas majukan Tahura Lapak Jaru

Ekskul budi daya maggot saat ini diikuti sekitar 100 siswa. Mereka dengan antusias mengikuti berbagai tahapan, termasuk dalam hal penyediaan sampah organik dari rumah masing-masing.

Dari ekskul ini, siswa diajarkan banyak hal, mulai dari manfaat sampah organik, budi daya maggot, pemanfaatan maggot, keuntungan yang diperoleh dari budi daya maggot, dan lainnya.

“Nantinya kami akan mempersilahkan siapa saja yang berniat belajar membudidayakan maggot untuk datang langsung ke SMAN 1 Kurun,” kata mantan Kepala SMAN 1 Sepang itu.

Baca juga: Dinsos Gumas telah salurkan bantuan alat sekolah kepada pelajar

Baca juga: Penyewaan motor ATV jadi wahana baru di Tahura Lapak Jaru