Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah menyiapkan langkah untuk menghadapi wacana status tenaga honorer akan selesai pada 2023, sehingga tidak ada lagi pegawai berstatus honorer di instansi pemerintahan.
“Guna mengantisipasi itu, kita melakukan langkah persuasif yang tepat dan akurat, untuk menyampaikan data-data berkaitan dengan Pegawai Tidak Tetap (PTT) kita ke Pemerintah Pusat,” ucap Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gumas Guanhin di Kuala Kurun, Selasa.
Untuk sementara, tutur mantan Kepala Bagian Hukum Setda Gumas ini, PTT di lingkup pemkab setempat berjumlah 1.817 orang. Dari 1.817 orang itu dilakukan penyesuaian klasifikasi pendidikan.
Dari pendataan yang dilakukan, ujar dia, ada 159 PTT yang bertugas di suatu perangkat daerah, namun tidak sesuai dengan klasifikasi pendidikan yang dimiliki oleh PTT tersebut.
Misalnya ada PTT dengan klasifikasi sarjana pendidikan namun tidak bertugas di Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Gumas melainkan di perangkat daerah lain. Ada juga sarjana di bidang kesehatan yang ditempatkan di perangkat daerah lain yang tidak linear.
Oleh sebab itu, tutur dia, diharap kepada Disdikpora dan Dinas Kesehatan Gumas agar dapat menampung PTT yang sesuai dengan disiplin ilmu, yang saat ini bertugas di perangkat daerah lain. Dengan demikian minimal PTT di lingkup Pemkab Gumas bisa lolos seleksi berkas jika rekrutmen PPPK dibuka.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa jumlah PTT di lingkup Pemkab Gumas bisa berkurang, mengingat dalam waktu dekat akan diadakan seleksi PPPK gelombang III untuk formasi guru.
Untuk diketahui, pembahasan evaluasi PTT di lingkup Pemkab Gumas telah dilaksanakan di Kuala Kurun, Senin (21/3) lalu. Saat itu rapat evaluasi dipimpin langsung oleh Bupati Gumas Jaya S Monong.
Bupati Gumas mengatakan, tujuan dari rapat evaluasi PTT adalah dalam rangka mempersiapkan PTT di lingkup pemkab setempat dalam menghadapi rekrutmen PPPK pada waktu yang akan datang.
“Harapannya PTT bisa lolos secara administrasi terlebih dahulu dan selanjutnya tergantung kemampuan mereka mengikuti tes. Semoga nantinya banyak yang bisa lolos dan berhasil,” demikian Jaya.