Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menelusuri penyebab kematian satu anak berusia delapan tahun diduga karena terjangkit hepatitis akut.
"Meninggal dunia terindikasi kemungkinan (probable) hepatitis akut yang masih belum diketahui etiologinya," kata Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Arum mengatakan warga Taman Sari tersebut sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar pada 15 April lalu dirujuk ke RSUD Cipto Mangunkusumo pada 17 April.
Arum belum bisa menjelaskan penyakit apa yang diderita anak tersebut.
Setelah dilakukan perawatan, anak tersebut dinyatakan meninggal pada 19 April 2022.
Setelah meninggal dunia, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mendapat laporan adanya kemungkinan anak tersebut meninggal karena terjangkit penyakit hepatitis.
Atas laporan tersebut, pihak Arum pun langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah korban.
Mereka memeriksa kondisi rumah dan lingkungan tempat korban tinggal.
"Kami juga meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya hepatitis akut," kata Arum.
Hingga saat ini, proses investigasi yang dilakukan pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat masih berlangsung.
Berita Terkait
Kemenkes-BPOM perkuat sistem awasi obat terkait cegah ginjal akut
Rabu, 10 Januari 2024 18:54 Wib
DPRD Palangka Raya minta warga waspadai kabut asap
Rabu, 6 September 2023 16:55 Wib
Ini yang perlu diketahui tentang leukemia myeloid akut
Selasa, 25 April 2023 8:56 Wib
BPOM : Obat sirop Praxion aman dikonsumsi
Rabu, 8 Februari 2023 15:03 Wib
Polri turun tangan telusuri kasus gagal ginjal akut anak
Selasa, 7 Februari 2023 11:32 Wib
Peredaran obat sirop Praxion dihentikan karena investigasi ginjal akut
Senin, 6 Februari 2023 13:04 Wib
Kemenkes ungkap obat sirop yang sebabkan pasien ginjal akut meninggal
Senin, 6 Februari 2023 11:02 Wib
BPOM bersedia penuhi panggilan Bareskrim terkait kasus gagal ginjal akut
Selasa, 22 November 2022 23:52 Wib