Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Dadang Siswanto mengingatkan pentingnya pengalokasian anggaran untuk belanja tidak terduga bagi daerah ini.
"Kotawaringin Timur ini termasuk daerah rawan bencana sehingga penting untuk mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga. Alokasinya harus memadai. Jangan seperti saat pandemi COVID-19 meningkat beberapa waktu lalu, anggaran belanja tidak terduga sangat terbatas," kata Dadang di Sampit, Selasa.
Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan bencana. Beberapa bencana yang rawan terjadi itu seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan, kebakaran permukiman, angin puting beliung, longsor dan abrasi.
Pandemi COVID-19 yang masih terjadi juga tetap perlu menjadi perhatian karena penularan virus mematikan itu belum belum benar-benar berakhir. Perkiraan kebutuhan penanganannya juga harus disiapkan dengan baik.
Menurut Ketua Fraksi PAN, mencadangkan anggaran belanja tidak terduga yang memadai akan lebih baik dibanding nantinya terjadi kekurangan anggaran. Jangan sampai korban bencana telantar akibat alokasi anggaran belanja tidak terduga tidak mencukupi.
Seperti musibah yang rutin terjadi bahkan bisa beberapa kali dalam setahun yaitu banjir. Anggaran sangat dibutuhkan untuk penanganan banjir, mulai dari kegiatan petugas di lapangan hingga bantuan untuk para korban banjir.
Dadang mengapresiasi telah disepakati anggaran belanja tidak terduga yang dialokasikan pada APBD 2022 ini sebesar Rp5 miliar. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp1 miliar.
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan pilkada jangan sampai terkendala anggaran
"Kalau Rp1 miliar itu terbukti tidak cukup. Makanya kami mengusulkan ditambah sehingga sejak tahun lalu disetujui ditambah menjadi Rp5 miliar," kata Dadang.
Sementara itu, APBD 2022 telah disetujui bersama dalam rapat paripurna pada Rabu (24/11/2021) lalu. Persetujuan itu ditandai dengan penandatanganan oleh Bupati Halikinnor bersama unsur pimpinan DPRD Kotawaringin Timur.
Komposisi APBD 2022 Kotawaringin Timur yaitu pendapatan sebesar Rp1.869.648.670.200 yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp345.419.827.300, pendapatan transfer sebesar Rp1.449.124.433.300 serta lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp75.104.409.600.
Belanja sebesar Rp1.932.811.373.400, terdiri dari belanja operasi sebesar Rp1.247.212.991.757, belanja modal sebesar Rp427.347.749.643, belanja tidak terduga sebesar Rp5.000.000.000 dan belanja transfer sebesar Rp253.250.632.000.
Defisit diperkirakan sebesar Rp63.162.703.200 atau sebesar 3,38 persen.
Perkiraan penerimaan pembiayaan sebesar Rp77.177.703.200, perkiraan pengeluaran pembiayaan Rp14.015.000.000 dan pembiayaan neto sebesar Rp63.162.703.200.
Meski begitu, Dadang juga mengingatkan agar penggunaan anggaran belanja tidak terduga harus sesuai aturan agar tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Jangan sampai terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Baca juga: Anak sungai di Sampit perlu segera dinormalisasi cegah banjir
Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung tenaga kontrak daerah dipertahankan
Baca juga: Pejabat Diskominfo Kotim raih penghargaan PNS Berprestasi
Berita Terkait
Sukacita Natal 2024 warnai Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 7:08 Wib
Legislator Kotim harap Dekopinda bantu koperasi lebih maju
Kamis, 19 Desember 2024 6:56 Wib
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib