Pembangunan pabrik pengolahan limbah medis di Sampit mulai tahap pengujian tanah
Sampit (ANTARA) - Rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah medis berskala besar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai tahap survei topografi atau pengujian daya dukung tanah di lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Hari ini mulai survei topografi dengan sondir boring. Pelaksanaannya dipercayakan kepada konsultan topografi lokal. Ini merupakan komitmen sinergi untuk memberikan peluang usaha bagi pengusaha daerah," kata perwakilan rekanan Susilo di Sampit, Kamis.
Pabrik pengolahan limbah medis atau insinerator berskala besar itu akan dibangun area tempat pembuangan akhir sampah di Jalan Jenderal Sudirman km 14 Sampit.
Proyek ini kerja sama ini dilakukan antara PT Bumi Resik Nusantara Raya, PT Hidro Energi Persada dan perusahaan daerah PT Hapakat Betang Mandiri. Ketiga perusahaan rencananya membentuk konsorsium dan sebuah perusahaan baru yang khusus mengelola pabrik pengolahan limbah medis tersebut.
Untuk proses pembangunan pabrik ini, PT Bumi Resik Nusantara Raya selalu investor menunjuk Susilo sebagai perwakilan mereka. Untuk itulah Susilo yang merupakan Ketua Kamar Dagang dan Industri, hadir memantau pelaksanaan survei topografi tersebut.
Turut hadir tim dari perusahaan daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur. Sondir boring dilakukan untuk mengetahui daya dukung setiap lapisan tanah di lokasi itu sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan konstruksi.
Susilo berharap proses ini berjalan lancar sesuai keinginan semua pihak. Pembangunan konstruksi pabrik pengolahan limbah medis itu ditargetkan bisa dimulai pada 17 Agustus nanti.
Baca juga: Setelah 35 tahun vakum, Porkab Kotim akan digelar meriah
Susilo memberikan motivasi atau semangat kepada tim yang bekerja di lapangan. Menurutnya, percepatan pembangunan pabrik ini akan memberikan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Kotawaringin Timur yang nantinya bisa memberikan sebuah mahakarya untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan di daerah ini.
Dia berharap semua pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan terbaik dalam proses pembangunan ini. Diharapkan pembangunannya selesai pada Mei 2023 nanti sehingga bisa langsung difungsikan.
Menurut Susilo, dimulainya tahapan hari ini menandakan bahwa pihak ketiga selaku investor pembangunan pabrik pengolahan limbah medis ini sangat serius dan berharap semuanya berjalan dengan baik. Bupati juga diharapkan memberikan dukungan dalam hal pemasaran, apalagi ini berdampak terhadap PAD Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Pihak ketiga sangat memberikan inovasi dan memberikan nilai positif buat pengusaha daerah dan pemerintah daerah. Ini wujud kesinambungan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan investor untuk membangun Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Susilo.
Sementara itu saat menyaksikan penandatanganan HoA (head of agreement) atau kesepakatan kerja sama pembangunan pabrik pengolahan limbah medis antara perusahaan daerah PT Hapakat Betang Mandiri dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya, Senin (18/4), Bupati Halikinnor turut hadir menyaksikan.
Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotawaringin Timur Susilo yang selama ini sangat getol membantu memfasilitasi kerja sama ini maupun terobosan lain dalam membantu masuknya investasi ke daerah ini.
"Pemerintah daerah tidak bisa sendirian membangun daerah. Harus berinovasi dan melibatkan swasta. Dalam kerja sama ini, pemerintah daerah menyiapkan lahan, modalnya dari investor. Mudah-mudahan berjalan lancar," demikian Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim soroti perusahaan masih gunakan kendaraan asal luar Kalteng
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bangun jalan khusus
Baca juga: Legislator Kotim: Kualitas Porkab jadi barometer prestasi di Porprov
"Hari ini mulai survei topografi dengan sondir boring. Pelaksanaannya dipercayakan kepada konsultan topografi lokal. Ini merupakan komitmen sinergi untuk memberikan peluang usaha bagi pengusaha daerah," kata perwakilan rekanan Susilo di Sampit, Kamis.
Pabrik pengolahan limbah medis atau insinerator berskala besar itu akan dibangun area tempat pembuangan akhir sampah di Jalan Jenderal Sudirman km 14 Sampit.
Proyek ini kerja sama ini dilakukan antara PT Bumi Resik Nusantara Raya, PT Hidro Energi Persada dan perusahaan daerah PT Hapakat Betang Mandiri. Ketiga perusahaan rencananya membentuk konsorsium dan sebuah perusahaan baru yang khusus mengelola pabrik pengolahan limbah medis tersebut.
Untuk proses pembangunan pabrik ini, PT Bumi Resik Nusantara Raya selalu investor menunjuk Susilo sebagai perwakilan mereka. Untuk itulah Susilo yang merupakan Ketua Kamar Dagang dan Industri, hadir memantau pelaksanaan survei topografi tersebut.
Turut hadir tim dari perusahaan daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur. Sondir boring dilakukan untuk mengetahui daya dukung setiap lapisan tanah di lokasi itu sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan konstruksi.
Susilo berharap proses ini berjalan lancar sesuai keinginan semua pihak. Pembangunan konstruksi pabrik pengolahan limbah medis itu ditargetkan bisa dimulai pada 17 Agustus nanti.
Baca juga: Setelah 35 tahun vakum, Porkab Kotim akan digelar meriah
Susilo memberikan motivasi atau semangat kepada tim yang bekerja di lapangan. Menurutnya, percepatan pembangunan pabrik ini akan memberikan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Kotawaringin Timur yang nantinya bisa memberikan sebuah mahakarya untuk kemajuan ekonomi dan pembangunan di daerah ini.
Dia berharap semua pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan terbaik dalam proses pembangunan ini. Diharapkan pembangunannya selesai pada Mei 2023 nanti sehingga bisa langsung difungsikan.
Menurut Susilo, dimulainya tahapan hari ini menandakan bahwa pihak ketiga selaku investor pembangunan pabrik pengolahan limbah medis ini sangat serius dan berharap semuanya berjalan dengan baik. Bupati juga diharapkan memberikan dukungan dalam hal pemasaran, apalagi ini berdampak terhadap PAD Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Pihak ketiga sangat memberikan inovasi dan memberikan nilai positif buat pengusaha daerah dan pemerintah daerah. Ini wujud kesinambungan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan investor untuk membangun Kabupaten Kotawaringin Timur," demikian Susilo.
Sementara itu saat menyaksikan penandatanganan HoA (head of agreement) atau kesepakatan kerja sama pembangunan pabrik pengolahan limbah medis antara perusahaan daerah PT Hapakat Betang Mandiri dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya, Senin (18/4), Bupati Halikinnor turut hadir menyaksikan.
Halikinnor menyampaikan terima kasih kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotawaringin Timur Susilo yang selama ini sangat getol membantu memfasilitasi kerja sama ini maupun terobosan lain dalam membantu masuknya investasi ke daerah ini.
"Pemerintah daerah tidak bisa sendirian membangun daerah. Harus berinovasi dan melibatkan swasta. Dalam kerja sama ini, pemerintah daerah menyiapkan lahan, modalnya dari investor. Mudah-mudahan berjalan lancar," demikian Halikinnor.
Baca juga: Legislator Kotim soroti perusahaan masih gunakan kendaraan asal luar Kalteng
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta bangun jalan khusus
Baca juga: Legislator Kotim: Kualitas Porkab jadi barometer prestasi di Porprov