RSUD Kota Palangka Raya nihil pasien COVID-19 selama dua bulan

id fairid naparin,palangka raya,kalimantan tengah,kalteng,covid-19,abram sidi winasis

RSUD Kota Palangka Raya nihil pasien COVID-19 selama dua bulan

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin (kanan) mendampingi Direktur RSUD Kota Palangka Raya, Abram Sidi Winasis (kiri) saat menerima CSR dari Bank Kalteng berupa mobil ambulan di Palangka Raya, Jumat (17/6/2022). (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah Abram Sidi Winasis mengatakan selama dua bulan terakhir tidak ada pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit itu.

"Selama dua bulan terakhir, tingkat keterisian BOR (Bed Occupancy Rate) COVID-19 di RSUD Kota Palangka Raya nol. Artinya tidak ada pasien yang kita tangani," kata Abram di Palangka Raya, Jumat.

Dia menerangkan kondisi tersebut terjadi seiring terus menurunnya kasus COVID-19 di kota itu. Terlebih lagi, sebagian pasien juga hanya mengalami gejala ringan dan menjalani isolasi mandiri.

"Bisa jadi, juga sebagian pasien COVID-19 menjalani perawatan di rumah sakit lain yang ada di Kota Palangka Raya," kata Abram.

Meski demikian, lanjut dia, pihak RSUD Kota Palangka Raya juga masih menyiagakan lima ruang isolasi yang dapat digunakan jika terdapat pasien COVID-19 yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

"Pada intinya, kondisi apapun kita siap sesuaikan. Namun saya tetap meminta masyarakat yang memenuhi kriteria untuk mengikuti seluruh tahapan vaksin guna meningkatkan kekebalan tubuh dari paparan COVID-19," katanya.

Sementara itu, berdasar data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, sampai Kamis (16/6) tercatat akumulasi pasien terjangkit virus corona mencapai 17.773 orang.

Dari jumlah itu tercatat 17.212 dinyatakan sembuh, 550 pasien meninggal dunia dan 11 sisanya masih menjalani perawatan.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menegaskan bahwa saat ini penanganan COVID-19 di wilayahnya dalam kondisi terkendali. Namun masyarakat diimbau tetap waspada karena munculnya varian baru.

Dia menambahkan bahwa puncak gelombang varian BA.4-BA.5 diprediksi tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama, yakni pada minggu kedua-ketiga Juli.

"Upaya vaksinasi booster terus didorong untuk meningkatkan kekebalan atau imunitas tubuh masyarakat. Tetap waspada dan disarankan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan yang padat kerumunan maupun saat di dalam ruangan," katanya.