Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mulai melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dosis kedua terhadap sapi milik para peternak di kota setempat.
"Vaksinasi sudah kami lakukan sejak akhir pekan lalu. Sampai kemarin, untuk vaksinasi PMK dosis kedua sudah kami lakukan terhadap 200 sapi milik peternak," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Eko Hari Yuwono di Palangka Raya, Kamis.
Eko mengatakan, dosis vaksin PMK yang disalurkan pemerintah pusat ke Pemkot Palangka Raya telah terlaksana dua kali. Pertama menjelang Idul Adha lalu, dengan jumlah 500 dosis dan yang kedua baru saja diterima dengan jumlah 3.500 dosis.
"Untuk 500 dosis awal sudah kita suntikkan ke 500 sapi sehat produktif. Sementara 3.500 dosis kedua ini, 500 dosis di antaranya untuk vaksinasi PMK 500 sapi yang telah disuntik menjelang Idul Adha lalu," katanya.
Sementara, 3.000 dosis sisanya akan disuntikkan ke 1.500 sapi sehat dan produktif dosis pertama dan kedua. Artinya, pada tahap pertama dan kedua distribusi vaksin PMK Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palangka Raya menargetkan 2.000 sapi disuntik vaksin dosis satu dan dua.
Pada pelaksanaan vaksinasi, Tim DKPP terbagi menjadi dua yang masing-masing terdiri dari lima orang. Penyuntikan vaksin PMK juga telah dilakukan ke sapi peternak di Kecamatan Sabangau, Jekan Raya dan Bukti Batu.
"Sampai saat ini memang telah terjadi penyebaran PMK pada sapi milik peternak. Ada tiga kasus namun semua telah dalam penanganan dan sapi dalam perawatan," kata Eko.
Dalam rangka memaksimalkan pengawasan dan antisipasi penyebaran PMK pada hewan ternak, saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya membentuk tim satuan tugas. Satgas diketuai langsung oleh Sekda Palangka Raya.
Di antara anggota tim Satgas PMK ini seperti BPBD, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta TNI dan Polri. Anggota satgas bertugas sesuai kewajiban pokok dan fungsi masing-masing di dinas, namun semua dilakukan dalam koordinasi serta komunikasi satuan tugas.
Adapun upaya yang dilakukan seperti deteksi dini, komunikasi, edukasi, dan informasi (KEI) dan koordinasi. Tugas KIE misalnya mengedukasi peternak tentang cara menjaga kesehatan serta kebersihan ternak dan kandang.