Iuran Program JKN tidak seberapa dibandingkan manfaatnya

id bpjs kesehatan muara teweh,manfaat program jkn,iuran pbjs,rsud muara teweh,barito utara,kalteng

Iuran Program JKN tidak seberapa dibandingkan manfaatnya

Apipudin berbincang dengan petugas BPJS SATU di RSUD Muara Teweh,Senin (12/9/2022).ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Muara Teweh

Muara Teweh (ANTARA) - Manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak dirasakan, salah satunya oleh Apipudin (43) warga Desa Bukit Sawit, Barito Utara, Kalimantan Tengah yang kesehariannya bekerja sebagai petani sawit dan buruh bangunan.

Dari deretan bangku antrean di lorong lantai dua RSUD Muara Teweh, Senin, Apipudin duduk sendiri nampak sabar sembari menunggu panggilan antrean yang sebelumnya telah Ia daftarkan pada loket pendaftaran  rumah sakit dengan status pasien poli penyakit dalam.

Terlihat lengkuk kening dan pipi yang terangkat seolah menampakkan senyuman yang tertutup oleh masker hitam saat petugas BPJS SATU (Siap Membantu) mencoba menyapa dan menghampirinya. Petugas BPJS SATU lantas menanyakan dan memperkenalkan diri menawarkan bantuan. Apipudin tak segan berbincang dan bercerita pengalamannya dalam mengakses layanan program JKN.

“Menunggu antrean berobat ke poli penyakit dalam, berobat rutin sudah ada jadwalnya setiap bulan, selain kontrol biasanya dikasih obat lagi karena obat sebelumnya sudah habis,” ungkap Apipudin mengawali perbincangannya kepada petugas BPJS SATU.

Alih-alih menyampaikan keluhan, Apipudin justru mengucapkan terima kasih adanya program JKN karena manfaatnya telah nyata dirasakan. Pengobatan rawat jalan yang dilakukan tiap bulan memberikannya kesadaran akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan.

"Saya sudah dua tahun rutin setiap hari mengonsumsi obat, karena ada sakit hipertiroid dan dalam pengobatan ini saya menggunakan kartu JKN, pelayanannya baik, manfaatnya sudah saya rasakan, tidak masalah dengan iuran yang harus dibayarkan karena tidak sebanding dengan manfaatnya," ucap  Apipudin.

Proses pengobatan yang dijalani Apipudin membuat kesehatannya semakin membaik sejak pertama kali pengobatan. 

“Dulu sebelum melakukan pengobatan yang saya rasa jantung sering berdebar, nafsu makan meningkat tapi berat badan menurun, susah tidur, sekarang sudah berjalan pengobatan keluhannya sudah tidak ada lagi, semoga hasil tes darah semakin membaik dan diberikan kesembuhan,” harap Apipudin.

Terdaftar sebagai peserta mandiri kelas III dengan dua orang tanggungan dan penghasilan yang seadanya tidak mengurangi tekadnya untuk rutin dalam membayar iuran. Ketekunan membayar iuran dan besarnya manfaat yang telah dirasakan oleh Apipudin dapat menjadi gambaran semangat gotong royong yang ada dalam program JKN.