Akademisi UPR tingkatkan minat berbahasa anak dengan metode 'Fun English'
Palangka Raya (ANTARA) - Akademisi Universitas Palangka Raya (URP) terus berupaya meningkatkan minat berbahasa Inggris pada anak-anak di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan metode "Fun English" atau cara yang bervariasi dan menyenangkan.
"Metode yang digunakan adalah pembelajaran baca tulis dan hitung serta menggambar dan mendengarkan cerita edukatif. Dengan cara yang menyenangkan dan bervariasi, anak akan lebih mudah menyerap berbagai informasi materi yang disampaikan," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Program Studi Bahasa Inggris, UPR Maida Norahmi di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, sasaran pengabdian program tersebut adalah anak-anak usia sekolah dasar yang tergabung di "Harati Literacy Corner" di kawasan Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya.
"Kegiatan yang menggunakan 'fun english' ini kami laksanakan selama enam minggu dengan satu kali observasi. Pengenalan lapangan dilakukan tiga kali pertemuan. Kegiatan dilaksanakan setiap Jumat sore pukul 15.30 WIB," kata Maida.
Maida mengatakan, penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu faktor penting di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat. Untuk mengikuti perubahan zaman dibutuhkan kecakapan berbahasa yang mumpuni, sehingga mampu memaknai berbagai hal.
Untuk itu, melalui pendampingan dan pembimbingan usia anak belajar di sekolah itu, diharapkan anak-anak setempat semakin meningkatkan minat dan kemampuan anak dalam menguasai bahasa Inggris.
"Selain itu, kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak sangat penting. Orang tua juga harus melakukan bimbingan dan pendampingan kepada anak saat belajar di rumah," katanya.
Baca juga: 281.533 warga Palangka Raya terlindungi program JKN-KIS
Dia mengatakan, pengenalan bahasa Inggris kepada kelompok anak usia sekolah juga sangat penting agar kompetensi bahasa asing mereka tidak tertinggal jauh dibandingkan anak-anak dengan kesempatan yang lebih baik.
Melalui metode pembelajaran penggunaan kosakata dalam kehidupan sehari-hari, peserta pembelajaran akan belajar bahasa Inggris secara sederhana dan dengan. Caranya menggabungkan berbagai media pembelajaran dengan berbagai permainan.
"Pengenalan bahasa Inggris untuk anak-anak Flamboyan Bawah penting untuk meningkatkan minat mereka dalam belajar bahasa asing. Manfaat pembelajaran diharapkan dapat dirasakan langsung oleh mitra dan peserta pembelajaran," katanya.
Penguatan kompetensi bahasa Inggris melalui kegiatan pengajaran gratis ini diperuntukkan anak-anak yang belum memiliki akses terhadap penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
"Untuk itu, keterampilan bahasa Inggris difokuskan dengan memperbanyak kosa kata (vocabularies) dan pengucapan (pronunciation) melalui pengajaran penggunaan kata sehari-hari dan permainan interaktif," kata Maida.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat dengan skema Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang digelar di "Harati Literacy Corner" yang didirikan bekerjasama dengan Yayasan Flamboyan Baru dan SOLID Palangka Raya terletak di daerah Flamboyan Bawah.
Selain Maida selaku ketua, Tim Pengabdian Masyarakat UPR juga terdiri dari dua dosen yakni Dr Ristati dan Dr Bahing serta dua mahasiswa yaitu Efrina dan Chelsa Monica.
Baca juga: Mengintip ritual Balian Balaku Untung di Palangka Raya
Baca juga: BPJS Kesehatan Palangka Raya berkomitmen terapkan keterbukaan informasi publik
Baca juga: Genap berusia tujuh tahun, Neo Palma usung 'Together Stronger' hadapi tantangan ke depan
"Metode yang digunakan adalah pembelajaran baca tulis dan hitung serta menggambar dan mendengarkan cerita edukatif. Dengan cara yang menyenangkan dan bervariasi, anak akan lebih mudah menyerap berbagai informasi materi yang disampaikan," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Program Studi Bahasa Inggris, UPR Maida Norahmi di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, sasaran pengabdian program tersebut adalah anak-anak usia sekolah dasar yang tergabung di "Harati Literacy Corner" di kawasan Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya.
"Kegiatan yang menggunakan 'fun english' ini kami laksanakan selama enam minggu dengan satu kali observasi. Pengenalan lapangan dilakukan tiga kali pertemuan. Kegiatan dilaksanakan setiap Jumat sore pukul 15.30 WIB," kata Maida.
Maida mengatakan, penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu faktor penting di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat. Untuk mengikuti perubahan zaman dibutuhkan kecakapan berbahasa yang mumpuni, sehingga mampu memaknai berbagai hal.
Untuk itu, melalui pendampingan dan pembimbingan usia anak belajar di sekolah itu, diharapkan anak-anak setempat semakin meningkatkan minat dan kemampuan anak dalam menguasai bahasa Inggris.
"Selain itu, kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak sangat penting. Orang tua juga harus melakukan bimbingan dan pendampingan kepada anak saat belajar di rumah," katanya.
Baca juga: 281.533 warga Palangka Raya terlindungi program JKN-KIS
Dia mengatakan, pengenalan bahasa Inggris kepada kelompok anak usia sekolah juga sangat penting agar kompetensi bahasa asing mereka tidak tertinggal jauh dibandingkan anak-anak dengan kesempatan yang lebih baik.
Melalui metode pembelajaran penggunaan kosakata dalam kehidupan sehari-hari, peserta pembelajaran akan belajar bahasa Inggris secara sederhana dan dengan. Caranya menggabungkan berbagai media pembelajaran dengan berbagai permainan.
"Pengenalan bahasa Inggris untuk anak-anak Flamboyan Bawah penting untuk meningkatkan minat mereka dalam belajar bahasa asing. Manfaat pembelajaran diharapkan dapat dirasakan langsung oleh mitra dan peserta pembelajaran," katanya.
Penguatan kompetensi bahasa Inggris melalui kegiatan pengajaran gratis ini diperuntukkan anak-anak yang belum memiliki akses terhadap penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
"Untuk itu, keterampilan bahasa Inggris difokuskan dengan memperbanyak kosa kata (vocabularies) dan pengucapan (pronunciation) melalui pengajaran penggunaan kata sehari-hari dan permainan interaktif," kata Maida.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat dengan skema Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang digelar di "Harati Literacy Corner" yang didirikan bekerjasama dengan Yayasan Flamboyan Baru dan SOLID Palangka Raya terletak di daerah Flamboyan Bawah.
Selain Maida selaku ketua, Tim Pengabdian Masyarakat UPR juga terdiri dari dua dosen yakni Dr Ristati dan Dr Bahing serta dua mahasiswa yaitu Efrina dan Chelsa Monica.
Baca juga: Mengintip ritual Balian Balaku Untung di Palangka Raya
Baca juga: BPJS Kesehatan Palangka Raya berkomitmen terapkan keterbukaan informasi publik
Baca juga: Genap berusia tujuh tahun, Neo Palma usung 'Together Stronger' hadapi tantangan ke depan