Polisi dan suporter di Palangka Raya doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan
Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bersama ratusan suporter dari berbagai klub, pecinta sepak bola yang ada di daerah setempat, melaksanakan doa bersama untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santoso, Senin, usai mengikuti doa bersama di Stadion Tuah Pahoe mengatakan, kegiatan doa bersama ini diinisiasi oleh Polresta setempat.
"Hal ini adalah bentuk niat tulus bela sungkawa dan duka yang mendalam atas tragedi tersebut. Makanya seluruh suporter di Palangka Raya diajak doa bersama untuk para korban di Stadion Kanjuruhan," katanya.
Baca juga: Aremania Palangka Raya minta usut tuntas tragedi Kanjuruhan
Dia menuturkan, dengan adanya kegiatan tersebut semoga para korban tragedi tersebut yang meninggal diberikan tempat yang layak oleh Allah dan korban yang sedang terbaring di rumah sakit, dapat segera sembuh dan sehat.
Dengan adanya kejadian tersebut, diharapkan kedepannya kejadian serupa tidak menimpa suporter klub sepakbola di tanah air. Bahkan kejadian ini menjadi kejadian yang terakhir kalinya.
"Saya harap peristiwa ini menjadi pelajaran kita bersama, terutama para suporter karena sepak bola adalah hiburan. Jangan hiburan ini malah membuat keributan, apalagi di Palangka Raya tim Kalteng Putra berlaga di Liga 2 Indonesia ini harus menjadi pelajaran kita," katanya.
Baca juga: Kapolres Malang dicopot buntut tragedi Kanjuruhan
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu mengungkapkan, kepolisian dalam melakukan pengamanan sepak bola tentunya akan memberikan pengamanan yang humanis terhadap penonton atau suporter klub di Palangka Raya.
Dengan pengamanan humanis tersebut, tentunya hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Karena kepolisian setempat sudah mengantisipasi agar hal-hal negatif di lapangan tidak akan terjadi ketika tim kebanggaan masyarakat Kalteng berlaga.
"Sepak bola tidak sebanding dengan nyawa manusia, jadi jangan sampai hal-hal negatif yang dapat merugikan sepak bola di daerah kita terjadi,' demikian Budi Santosa.
Baca juga: Mensos Risma : Tragedi Kanjuruhan bencana sosial
Doa bersama tersebut dibacakan oleh lima perwakilan agama yang dihadirkan oleh pihak kepolisian setempat. Doa-doa tersebut tentunya dikirimkan untuk rekan-rekan Aremania yang telah menjadi korban tragedi Kanjuruhan.
Bahkan seluruh suporter klub sepak bola yang berada di Palangka Raya juga berharap, kejadian tersebut menjadi kejadian yang terakhir kalinya sehingga sepak bola Indonesia bisa terus berkembang dengan baik kedepannya.
Baca juga: Pemerintah bentuk TGIPF usut tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Mahfud MD: Biaya rawat korban Kanjuruhan ditanggung negara
Baca juga: Menpora Zainudin Amali kunjungi rumah korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Valentino jebret mundur sebagai komentator Liga 1 buntut tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Presiden FIFA buka suara soal tragedi di Stadion Kanjuruhan
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santoso, Senin, usai mengikuti doa bersama di Stadion Tuah Pahoe mengatakan, kegiatan doa bersama ini diinisiasi oleh Polresta setempat.
"Hal ini adalah bentuk niat tulus bela sungkawa dan duka yang mendalam atas tragedi tersebut. Makanya seluruh suporter di Palangka Raya diajak doa bersama untuk para korban di Stadion Kanjuruhan," katanya.
Baca juga: Aremania Palangka Raya minta usut tuntas tragedi Kanjuruhan
Dia menuturkan, dengan adanya kegiatan tersebut semoga para korban tragedi tersebut yang meninggal diberikan tempat yang layak oleh Allah dan korban yang sedang terbaring di rumah sakit, dapat segera sembuh dan sehat.
Dengan adanya kejadian tersebut, diharapkan kedepannya kejadian serupa tidak menimpa suporter klub sepakbola di tanah air. Bahkan kejadian ini menjadi kejadian yang terakhir kalinya.
"Saya harap peristiwa ini menjadi pelajaran kita bersama, terutama para suporter karena sepak bola adalah hiburan. Jangan hiburan ini malah membuat keributan, apalagi di Palangka Raya tim Kalteng Putra berlaga di Liga 2 Indonesia ini harus menjadi pelajaran kita," katanya.
Baca juga: Kapolres Malang dicopot buntut tragedi Kanjuruhan
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu mengungkapkan, kepolisian dalam melakukan pengamanan sepak bola tentunya akan memberikan pengamanan yang humanis terhadap penonton atau suporter klub di Palangka Raya.
Dengan pengamanan humanis tersebut, tentunya hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi. Karena kepolisian setempat sudah mengantisipasi agar hal-hal negatif di lapangan tidak akan terjadi ketika tim kebanggaan masyarakat Kalteng berlaga.
"Sepak bola tidak sebanding dengan nyawa manusia, jadi jangan sampai hal-hal negatif yang dapat merugikan sepak bola di daerah kita terjadi,' demikian Budi Santosa.
Baca juga: Mensos Risma : Tragedi Kanjuruhan bencana sosial
Doa bersama tersebut dibacakan oleh lima perwakilan agama yang dihadirkan oleh pihak kepolisian setempat. Doa-doa tersebut tentunya dikirimkan untuk rekan-rekan Aremania yang telah menjadi korban tragedi Kanjuruhan.
Bahkan seluruh suporter klub sepak bola yang berada di Palangka Raya juga berharap, kejadian tersebut menjadi kejadian yang terakhir kalinya sehingga sepak bola Indonesia bisa terus berkembang dengan baik kedepannya.
Baca juga: Pemerintah bentuk TGIPF usut tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Mahfud MD: Biaya rawat korban Kanjuruhan ditanggung negara
Baca juga: Menpora Zainudin Amali kunjungi rumah korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Valentino jebret mundur sebagai komentator Liga 1 buntut tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Presiden FIFA buka suara soal tragedi di Stadion Kanjuruhan