Aremania Palangka Raya minta usut tuntas tragedi Kanjuruhan
Palangka Raya (ANTARA) - Suporter Aremania yang berada di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah meminta usut tuntas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan para suporter klub kebanggaan masyarakat Kota Malang.
Media Officer Aremania Palangka Raya, Rizky Rahmadian, Senin, mengatakan usut tuntas tragedi yang banyak memakan korban jiwa terhadap rekan-rekannya di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Kami minta kejadian ini harus diusut tuntas. Memang kami suporter salah namun tindakan oknum aparat pada saat itu sudah mencederai sepak bola Indonesia, karena yang diserang gas air mata itu adalah teman-teman kami yang berada di tribun, bukan mereka yang berada di lapangan," katanya dengan nada sedih usai kegiatan doa bersama suporter dari berbagai klub di kota setempat yang dipusatkan di Stadion Tuah Pahoe.
Dia mengungkapkan, padahal peraturan FIFA senjata api dan gas air mata dilarang masuk ke dalam stadion untuk mengendalikan massa. Hal itu juga sudah sangatlah jelas peraturannya.
Bahkan pihaknya juga sangat menyenangkan, dalam peristiwa itu banyak rekan-rekannya tidak tahu apa-apa dalam kejadian itu yang menjadi korban saat berada di tribun.
"Jadi bukti-bukti di lapangan itu ada semua mas. Gas air mata ditembakkan ke tribun dengan membabi buta, sehingga penonton di tribun matanya perih dan sesak nafas hingga menjadi korban dari kejadian tersebut," ungkapnya.
Atas peristiwa tersebut, Suporter Aremania yang berada di Kota Palangka Raya mengungkapkan duka yang sangat mendalam, dengan mengirimkan doa Yasin dan tahlilan untuk para korban tragedi Kanjuruhan.
Bahkan dua warga Kota Palangka Raya yang juga suporter Aremania saat melakukan tour ke Stadion Kanjuruhan Malang, juga sempat menjadi korban.
Dua orang perwakilan dari 'Kota Cantik' itu sempat pingsan akibat tragedi yang menimpanya. Beruntung dua warga Palangka Raya tersebut akhirnya siuman setelah dibantu oleh rekannya yang berada di lokasi kejadian.
"Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Tidak ada sepak bola seharga nyawa dan kami juga mengucapkan duka yang sangat mendalam," bebernya.
Hal senada juga dilontarkan Ketua Kalteng Mania Edi Syahbana mengatakan, kejadian seperti ini wajib diusut tuntas dan dampaknya sangat luar biasa.
Apalagi selain liga I dan 2 Indonesia kini harus ditunda, sehingga sangat merugikan tim-tim yang selama ini mendukung tim kesayangannya berlaga di liga tersebut.
"Suporter itu tidak pernah melukai pemainnya. Suporter itu sangat mencintai pemain dan timnya, atas kejadian tersebut mari kita introspeksi diri sehingga kedepannya sepak bola kita baik dan tidak ada lagi terulang seperti ini," demikian Edi Syahbana.
Ratusan suporter baik dari Kalteng Mania, Aremania Palangka Raya, Persebaya Surabaya, fans klub serta pecinta sepak bola di ibu kota provinsi setempat menghadiri doa bersama yang dilaksanakan di Stadion Tuah Pahoe.
Kegiatan yang dijaga oleh anggota Polresta Palangka Raya berjalan lancar dan aman, meski di lokasi kegiatan sempat diguyur hujan yang cukup deras.
Media Officer Aremania Palangka Raya, Rizky Rahmadian, Senin, mengatakan usut tuntas tragedi yang banyak memakan korban jiwa terhadap rekan-rekannya di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Kami minta kejadian ini harus diusut tuntas. Memang kami suporter salah namun tindakan oknum aparat pada saat itu sudah mencederai sepak bola Indonesia, karena yang diserang gas air mata itu adalah teman-teman kami yang berada di tribun, bukan mereka yang berada di lapangan," katanya dengan nada sedih usai kegiatan doa bersama suporter dari berbagai klub di kota setempat yang dipusatkan di Stadion Tuah Pahoe.
Dia mengungkapkan, padahal peraturan FIFA senjata api dan gas air mata dilarang masuk ke dalam stadion untuk mengendalikan massa. Hal itu juga sudah sangatlah jelas peraturannya.
Bahkan pihaknya juga sangat menyenangkan, dalam peristiwa itu banyak rekan-rekannya tidak tahu apa-apa dalam kejadian itu yang menjadi korban saat berada di tribun.
"Jadi bukti-bukti di lapangan itu ada semua mas. Gas air mata ditembakkan ke tribun dengan membabi buta, sehingga penonton di tribun matanya perih dan sesak nafas hingga menjadi korban dari kejadian tersebut," ungkapnya.
Atas peristiwa tersebut, Suporter Aremania yang berada di Kota Palangka Raya mengungkapkan duka yang sangat mendalam, dengan mengirimkan doa Yasin dan tahlilan untuk para korban tragedi Kanjuruhan.
Bahkan dua warga Kota Palangka Raya yang juga suporter Aremania saat melakukan tour ke Stadion Kanjuruhan Malang, juga sempat menjadi korban.
Dua orang perwakilan dari 'Kota Cantik' itu sempat pingsan akibat tragedi yang menimpanya. Beruntung dua warga Palangka Raya tersebut akhirnya siuman setelah dibantu oleh rekannya yang berada di lokasi kejadian.
"Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Tidak ada sepak bola seharga nyawa dan kami juga mengucapkan duka yang sangat mendalam," bebernya.
Hal senada juga dilontarkan Ketua Kalteng Mania Edi Syahbana mengatakan, kejadian seperti ini wajib diusut tuntas dan dampaknya sangat luar biasa.
Apalagi selain liga I dan 2 Indonesia kini harus ditunda, sehingga sangat merugikan tim-tim yang selama ini mendukung tim kesayangannya berlaga di liga tersebut.
"Suporter itu tidak pernah melukai pemainnya. Suporter itu sangat mencintai pemain dan timnya, atas kejadian tersebut mari kita introspeksi diri sehingga kedepannya sepak bola kita baik dan tidak ada lagi terulang seperti ini," demikian Edi Syahbana.
Ratusan suporter baik dari Kalteng Mania, Aremania Palangka Raya, Persebaya Surabaya, fans klub serta pecinta sepak bola di ibu kota provinsi setempat menghadiri doa bersama yang dilaksanakan di Stadion Tuah Pahoe.
Kegiatan yang dijaga oleh anggota Polresta Palangka Raya berjalan lancar dan aman, meski di lokasi kegiatan sempat diguyur hujan yang cukup deras.