Kolaborasi tersebut diwujudkan dengan menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan atau Bank Kalsel, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara atau Bank Kaltimtara, dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat atau Bank Kalbar untuk pemanfaatan produk dan layanan yang menguntungkan bagi pemangku kepentingan kedua belah pihak.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati yang akrab dipanggil Susi menyampaikan kerja sama ini merupakan komitmen bersama untuk pengembangan layanan perbankan dan perluasan jaringan yang menguntungkan dan memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan kedua belah pihak.
Langkah ini menjadi sinergi dan solusi terbaik yang dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan perluasan saluran digital bank daerah khususnya bagi peningkatan layanan digital kepada masyarakat.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank Kalsel, Bank Kaltimtara, dan Bank Kalbar kepada BNI. Kami percaya Borneo Collaboration ini dapat membuka potensi sinergi khususnya layanan kebutuhan bertransaksi bagi nasabah Bank Kalsel, Bank Kaltimtara, dan Bank Kalbar," kata Susi.
Baca juga: BNI tawarkan suku bunga 2,76 persen untuk pembelian hunian via BNI Griya
Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Borneo Collaboration dilakukan antara Adi Sulistyowati bersama Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya, Direktur Utama Bank Kaltimtara Muhammad Yamin, dan Direktur Pemasaran Bank Kalbar Dedi Supriadi di Jakarta, Selasa.
MoU Borneo Collaboration meliputi pemanfaatan kartu kredit pemerintah domestik (KKPD) dan kartu kredit corporate card, co-branding kartu uang elektronik TapCash, dan implementasi fitur pembayaran tagihan (sharing biller).
Ada pula inisiatif peningkatan kapabilitas pegawai, kerja sama layanan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dan produk anak perusahaan, pemanfaatan fitur trade agency, dan remitansi.
Direktur Utama Bank Kaltimtara Muhammad Yamin mengatakan pihaknya tengah meningkatkan layanan perbankan digital sebagai salah satu percepatan adaptasi teknologi di masa pemulihan ekonomi.
Terlebih, tuntutan terhadap layanan perbankan digital dari nasabah cukup tinggi sehingga urgensi terhadap transformasi serta perluasan layanan dengan menggandeng berbagai pihak menjadi semakin tinggi.
"Kami berterima kasih kepada BNI yang mau membuka peluang kolaborasi, banyak layanan yang ke depan bisa kami integrasi. Tentunya, langkah strategi ini tidak hanya menguntungkan bagi kedua bank tetapi juga nasabah perbankan Indonesia secara menyeluruh," tutur Yamin.
Sementara, Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya menilai peningkatan mutu kinerja pelayanan merupakan salah satu upaya Bank Kalsel dalam mempertahankan nasabah dan memenangkan loyalitas nasabah.
Perseroan percaya penandatanganan nota kesepahaman ini adalah langkah yang tepat untuk terus meningkatkan layanan dengan menggunakan berbagai saluran digital yang terintegrasi, baik di sistem internal maupun sistem eksternal termasuk perbankan digital BNI.
"Kami menyambut baik langkah kerja sama ini. Kami yakin MoU ini berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah nasabah serta aktivitas e-channel Bank Kalsel dan BNI sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di daerah Kalimantan," ucap Hanawijaya.
Baca juga: BNI terus perkuat fitur BNI Mobile Banking
Baca juga: Lewat Program Jejak Kopi Khatulistiwa, BNI dukung ekonomi hijau
Baca juga: BNI gandeng Pemprov Sulut bantu penataan Kawasan Wisata Bunaken