Wabup Murung Raya: Sekolah sarana membangun karakter generasi muda yang unggul
Puruk Cahu, Kalteng (ANTARA) - Wakil Bupati Murung Raya, Kalimantan Tengah, Rejikinoor menyatakan bahwa pendidikan merupakan sektor pembangunan yang paling penting, karena sangat berpengaruh langsung terhadap mutu dan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Pernyataan itu disampaikan Rejikinoor saat menghadiri perayaan Hari Ulangtahun (HUT) ke-8 SMAN 1 Puruk Cahu yang dilaksanakan di gedung serbaguna di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung, Rabu (26/10).
"Jadi, pendidikan yang diberikan di sekolah bukan hanya sekadar menimba ilmu, melainkan juga membangun karakter murid yang unggul di masa depan," ucapnya.
Dalam HUT SMAN 1 Puruk Cahu, dirinya pun mengingatkan kepada semua murid yang hadir, agar terus menuntut ilmu sampai dinyatakan lulus dari sekolah dan kemudian dilanjutkan kembali ke perguruan tinggi.
"Yang paling penting lulus dulu dari SMA. Setelah lulus bisa dipikirkan apakah melanjutkan pendidikan atau langsung ingin masuk dunia kerja. Mungkin juga ada yang ingin masuk seleksi menjadi TNI, Polri atau yang lainnya. Intinya jangan sampai putus sekolah," lanjutnya.
Menurut Wabup Murung Raya itu, pendidikan juga merupakan penentu bagi seseorang ketika ingin mewujudkan cita-citanya, dan tugas orang tua, guru, pemerintah dan semua pihak agar anak bisa melalui dunia pendidikan dengan baik yang berdampak bagi masa depan mereka nanti.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Puruk Cahu Jumilah U Samaeh mengatakan sekolahnya sudah dua tahun berjalan menjalankan kurikulum merdeka yang mana tujuannya sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidik dan pendidikan.
"Seorang guru itu memang dituntut menjadi panutan di sekolah. Dia tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga dituntut mampu dan lebih peka untuk memahami kondisi permasalahan siswanya," katanya.
Baca juga: Disnakertrans Murung Raya siapkan tenaga kerja terampil
Menurut dia, dalam kurikulum itu para guru diingatkan jangan terburu-buru menilai seorang siswa yang mungkin bermasalah di sekolah, sebelum mengerti dengan kondisi yang sebenarnya.
"Kurikulum Merdeka ini sangat baik dalam mendekatkan emosional seorang guru dengan muridnya, sehingga belajar mengajar akan terasa menyenangkan, bukan menjadi beban," tambah Jumilah.
Sementara itu dalam perayaan HUT itu juga dirangkai dengan penandatanganan serta penyerahan hibah tanah dari Pemerintah Desa Muara Untu kepada Kepala SMAN 4 Puruk Cahu untuk perluasan fasilitas bangunan di sekolah tersebut.
Baca juga: Kafilah Murung Raya berpeluang bawa gelar juara di FSQ tingkat Kalteng
Baca juga: Tekan lonjakan inflasi, Pemkab Murung Raya gelar pasar murah
Pernyataan itu disampaikan Rejikinoor saat menghadiri perayaan Hari Ulangtahun (HUT) ke-8 SMAN 1 Puruk Cahu yang dilaksanakan di gedung serbaguna di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung, Rabu (26/10).
"Jadi, pendidikan yang diberikan di sekolah bukan hanya sekadar menimba ilmu, melainkan juga membangun karakter murid yang unggul di masa depan," ucapnya.
Dalam HUT SMAN 1 Puruk Cahu, dirinya pun mengingatkan kepada semua murid yang hadir, agar terus menuntut ilmu sampai dinyatakan lulus dari sekolah dan kemudian dilanjutkan kembali ke perguruan tinggi.
"Yang paling penting lulus dulu dari SMA. Setelah lulus bisa dipikirkan apakah melanjutkan pendidikan atau langsung ingin masuk dunia kerja. Mungkin juga ada yang ingin masuk seleksi menjadi TNI, Polri atau yang lainnya. Intinya jangan sampai putus sekolah," lanjutnya.
Menurut Wabup Murung Raya itu, pendidikan juga merupakan penentu bagi seseorang ketika ingin mewujudkan cita-citanya, dan tugas orang tua, guru, pemerintah dan semua pihak agar anak bisa melalui dunia pendidikan dengan baik yang berdampak bagi masa depan mereka nanti.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Puruk Cahu Jumilah U Samaeh mengatakan sekolahnya sudah dua tahun berjalan menjalankan kurikulum merdeka yang mana tujuannya sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidik dan pendidikan.
"Seorang guru itu memang dituntut menjadi panutan di sekolah. Dia tidak hanya bertugas untuk mengajar, tetapi juga dituntut mampu dan lebih peka untuk memahami kondisi permasalahan siswanya," katanya.
Baca juga: Disnakertrans Murung Raya siapkan tenaga kerja terampil
Menurut dia, dalam kurikulum itu para guru diingatkan jangan terburu-buru menilai seorang siswa yang mungkin bermasalah di sekolah, sebelum mengerti dengan kondisi yang sebenarnya.
"Kurikulum Merdeka ini sangat baik dalam mendekatkan emosional seorang guru dengan muridnya, sehingga belajar mengajar akan terasa menyenangkan, bukan menjadi beban," tambah Jumilah.
Sementara itu dalam perayaan HUT itu juga dirangkai dengan penandatanganan serta penyerahan hibah tanah dari Pemerintah Desa Muara Untu kepada Kepala SMAN 4 Puruk Cahu untuk perluasan fasilitas bangunan di sekolah tersebut.
Baca juga: Kafilah Murung Raya berpeluang bawa gelar juara di FSQ tingkat Kalteng
Baca juga: Tekan lonjakan inflasi, Pemkab Murung Raya gelar pasar murah