Kekurangan guru dan fasilitas pendidikan masih jadi masalah di Kobar, kata Pj Bupati
Pangkalan Bun (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Anang Dirjo menyampaikan kurangnya tenaga pengajar atau guru dan kurangnya fasilitas pendidikan, masih menjadi permasalahan dalam meningkatkan sumber daya manusia di kabupaten setempat.
Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kobar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kata Anang Dirjo saat mengunjungi Komplek Pendidikan Muhammadiyah di Kota Pangkalan Bun, Rabu siang.
"Memang permasalahan di lapangan yakni kurangnya guru dan juga fasilitas sekolah seperti kondisi bangunan dan kurangnya gedung untuk belajar," ucapnya.
Dirinya pun menegaskan bahwa Pemkab Kobar akan terus berusaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Barat, seperti melakukan rehab atau penambahan gedung.
"Kita akan berkeliling ke sekolah-sekolah yang ada di Kobar, sehingga bisa melihat langsung kondisi dan perkembangan pendidikan di daerah ini," kata Anang Dirjo.
Baca juga: RSUD Sultan Imanuddin rawat 11 pasien COVID
Menurut dia, dengan melihat langsung ke lapangan setiap fasilitas sekolah yang ada di Kobar, ia bisa melakukan pemetaan sekolah mana saja yang layak dilakukan perbaikan dan penambahan atau pembangunan gedung belajar.
"Dengan langsung turun ke lapangan kita akan lebih tau apa saja yang lebih diperlukan oleh masing-masing sekolah, sehingga bisa ditindak lanjuti," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kobar, Marhani mengakui bahwa saat ini Kobar kekurangan tenaga pendidik khususnya tingkat SD dan SMP sederajat.
"Benar untuk guru SD dan SMP kita memang kekurangan. Dari data Dinas Pendidikan, guru SD di Kobar yakni 1469 guru, dan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama yakni 754 guru pengajar," singkat Marhani.
Baca juga: KPU Kobar: Baru dua parpol non parlemen memenuhi syarat verifikasi faktual
Baca juga: BRIN lakukan digitalisasi manuskrip naskah Kerajaan Kotawaringin
Baca juga: Bulog Pangkalan Bun pastikan stok beras cukup hingga tahun baru
Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kobar dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kata Anang Dirjo saat mengunjungi Komplek Pendidikan Muhammadiyah di Kota Pangkalan Bun, Rabu siang.
"Memang permasalahan di lapangan yakni kurangnya guru dan juga fasilitas sekolah seperti kondisi bangunan dan kurangnya gedung untuk belajar," ucapnya.
Dirinya pun menegaskan bahwa Pemkab Kobar akan terus berusaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Barat, seperti melakukan rehab atau penambahan gedung.
"Kita akan berkeliling ke sekolah-sekolah yang ada di Kobar, sehingga bisa melihat langsung kondisi dan perkembangan pendidikan di daerah ini," kata Anang Dirjo.
Baca juga: RSUD Sultan Imanuddin rawat 11 pasien COVID
Menurut dia, dengan melihat langsung ke lapangan setiap fasilitas sekolah yang ada di Kobar, ia bisa melakukan pemetaan sekolah mana saja yang layak dilakukan perbaikan dan penambahan atau pembangunan gedung belajar.
"Dengan langsung turun ke lapangan kita akan lebih tau apa saja yang lebih diperlukan oleh masing-masing sekolah, sehingga bisa ditindak lanjuti," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kobar, Marhani mengakui bahwa saat ini Kobar kekurangan tenaga pendidik khususnya tingkat SD dan SMP sederajat.
"Benar untuk guru SD dan SMP kita memang kekurangan. Dari data Dinas Pendidikan, guru SD di Kobar yakni 1469 guru, dan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama yakni 754 guru pengajar," singkat Marhani.
Baca juga: KPU Kobar: Baru dua parpol non parlemen memenuhi syarat verifikasi faktual
Baca juga: BRIN lakukan digitalisasi manuskrip naskah Kerajaan Kotawaringin
Baca juga: Bulog Pangkalan Bun pastikan stok beras cukup hingga tahun baru