Ketersediaan dan harga pangan dipastikan aman jelang akhir tahun

id Mendag,Zulkifli Hasan,Kalteng,Ketersediaan dan harga pangan ,akhir tahun

Ketersediaan dan harga pangan dipastikan aman jelang akhir tahun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjua pabrik Jamu herbal CV Sabdo Palon di Desa/Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo, Jumat (18/11/2022). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga dan ketersediaan pangan jelang libur Natal dan Tahun Baru dipastikan aman.

"Harga stabil aman, Natal dan Tahun Baru (Nataru) cukup stoknya tersedia," ungkapnya dalam bincang-bincang bersama Hotman Paris di Jakarta, Sabtu.

Mendag juga memaparkan sejumlah harga pangan yang dipantaunya usai melakukan sidak di sejumlah pasar di Semarang, Jawa Tengah.

"Saya sudah keliling ke Semarang sama Pak Erick sama Pak Ganjar, kita cek harga-harga. Ada yang murah sekali, ayam. Jadi ayam itu terlalu murah, harganya Rp32 ribu di pagi hari, Rp30 ribu di jam 09.00, Rp28 ribu siang hari. Kalau murah petani ayam bangkrut. Nah ini kita akan naikkan agar bisa Rp 35 ribu. Tapi telur naik Rp30 ribu mestinya Rp29 ribu, jadi ada yang turun ada yang naik, tapi secara umum inflasi kita 5,42 persen, jadi turun. Secara umum, secara keseluruhan. Jadi harga stabil," kata Mendag.

Sebelumnya Mendag Zulkifli Hasan bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau Pasar Rasamala, Kota Semarang, Jumat (2/12).

Peninjauan di pasar tradisional itu untuk memastikan komoditas pangan tetap aman dan terjangkau masyarakat, terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Menurut dia, beberapa komoditas mengalami mengalami kenaikan maupun penurunan harga.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti cabai rawit dan telur ayam, sementara yang mengalami penurunan antara lain daging ayam.

Meski naik, kata dia, kenaikan yang terjadi masih dalam batas normal.

Ia menuturkan pemerintah telah menyiapkan upaya jika memang terjadi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang signifikan.

Menurut dia, pemerintah daerah memiliki alokasi anggaran tidak terduga sebesar 2 persen yang bisa digunakan untuk memberikan subsidi harga bahan kebutuhan pokok jika terjadi kenaikan.