BPBD Pulang Pisau sebut cuaca ekstrem ancam lima kecamatan
Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Osa Maliki mengungkapkan cuaca ekstrem menjadi salah satu ancaman pada Desember ini, khususnya berpotensi terjadi di lima kecamatan.
“Selain bencana banjir, saat ini kita masih dihadapkan potensi bencana lain seperti cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan ancaman bencana di lima kecamatan di kabupaten setempat,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Senin.
Osa Maliki mengatakan, lima kecamatan yang berpotensi terjadinya ancaman cuaca ekstrem yaitu Kecamatan Kahayan Hilir, Pandih Batu, Maliku, Sebangau Kuala dan Kahayan Kuala.
Menurutnya, cuaca ekstrem ini biasa hujan disertai petir dengan angin kencang, hingga dapat menyebabkan terjadi angin puting beliung di sejumlah wilayah. Cuaca ekstrem juga bisa memicu tingginya gelombang air laut di daerah pesisir, dan semua bisa berdampak pada kehidupan masyarakat.
Dijelaskan Osa Maliki, dengan adanya potensi bencana ini dirinya mengimbau kepada masyarakat di lima kecamatan tersebut untuk selalu waspada dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul untuk meminimalisir risiko bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau susun rencana detail tata ruang perkotaan Bahaur
“BPBD setempat terus memantau perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan mengingatkan masyarakat di daerah-daerah yang rawan,” ucapnya.
Dikatakan Osa Maliki, berbeda dengan tiga kecamatan lain yaitu Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya sebelumnya dihadapkan pada bencana banjir yang merendam sejumlah desa.
Terkait perkembangan banjir di ketiga kecamatan tersebut, dirinya menjelaskan sudah surut dan aktivitas masyarakat berangsur-angsur telah kembali normal. Personel yang ditugaskan dalam status siaga darurat banjir, saat ini juga ikut membantu membersihkan fasilitas-fasilitas publik yang sebelumnya ikut terendam banjir serta melakukan penyemprotan disinfektan.
“Peserta didik juga sudah mulai kembali masuk sekolah untuk bersiap menghadapi ujian,” terangnya.
Osa Maliki mengungkapkan dengan potensi bencana yang ada, maka dalam setiap pembangunan infrastruktur juga perlu mengacu pada rekomendasi peta kerawanan bencana yang ada di BPBD setempat. Pertimbangan ini agar setiap pembangunan infrastruktur publik yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat ke depan tidak masuk dan berada dalam kawasan rawan bencana.
Baca juga: Dinsos Pulang Pisau buka dapur umum layani pengungsi banjir
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ingatkan pimpinan OPD perbanyak turun temui masyarakat
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ajak masyarakat menanam cabai dukung pengendalian inflasi
“Selain bencana banjir, saat ini kita masih dihadapkan potensi bencana lain seperti cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan ancaman bencana di lima kecamatan di kabupaten setempat,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Senin.
Osa Maliki mengatakan, lima kecamatan yang berpotensi terjadinya ancaman cuaca ekstrem yaitu Kecamatan Kahayan Hilir, Pandih Batu, Maliku, Sebangau Kuala dan Kahayan Kuala.
Menurutnya, cuaca ekstrem ini biasa hujan disertai petir dengan angin kencang, hingga dapat menyebabkan terjadi angin puting beliung di sejumlah wilayah. Cuaca ekstrem juga bisa memicu tingginya gelombang air laut di daerah pesisir, dan semua bisa berdampak pada kehidupan masyarakat.
Dijelaskan Osa Maliki, dengan adanya potensi bencana ini dirinya mengimbau kepada masyarakat di lima kecamatan tersebut untuk selalu waspada dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul untuk meminimalisir risiko bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau susun rencana detail tata ruang perkotaan Bahaur
“BPBD setempat terus memantau perkembangan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan mengingatkan masyarakat di daerah-daerah yang rawan,” ucapnya.
Dikatakan Osa Maliki, berbeda dengan tiga kecamatan lain yaitu Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya sebelumnya dihadapkan pada bencana banjir yang merendam sejumlah desa.
Terkait perkembangan banjir di ketiga kecamatan tersebut, dirinya menjelaskan sudah surut dan aktivitas masyarakat berangsur-angsur telah kembali normal. Personel yang ditugaskan dalam status siaga darurat banjir, saat ini juga ikut membantu membersihkan fasilitas-fasilitas publik yang sebelumnya ikut terendam banjir serta melakukan penyemprotan disinfektan.
“Peserta didik juga sudah mulai kembali masuk sekolah untuk bersiap menghadapi ujian,” terangnya.
Osa Maliki mengungkapkan dengan potensi bencana yang ada, maka dalam setiap pembangunan infrastruktur juga perlu mengacu pada rekomendasi peta kerawanan bencana yang ada di BPBD setempat. Pertimbangan ini agar setiap pembangunan infrastruktur publik yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat ke depan tidak masuk dan berada dalam kawasan rawan bencana.
Baca juga: Dinsos Pulang Pisau buka dapur umum layani pengungsi banjir
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ingatkan pimpinan OPD perbanyak turun temui masyarakat
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ajak masyarakat menanam cabai dukung pengendalian inflasi