Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (Fikes UMPR), Kalimantan Tengah, Apt Nurul Chusna,S.Farm, MSc mengatakan pihaknya kembali melanjutkan proses pembukaan Program Studi Ilmu Kedokteran bersama tiga prodi baru yaitu S1 Farmasi, S1 Kesehatan Masyarakat dan D4 Teknologi Laboratorium Medik.
"Kebijakan melanjutkan proses pembukaan Prodi Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Kedokteran Umum guna menyambut Keputusan Pemerintah tentang Pencabutan Moratorium Pembukaan Program Studi Kedokteran dan sebagai wujud partisipasi Fikes UMPR dalam penyediaan tenaga kesehatan dan dokter yang masih sangat dibutuhkan di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara," ucap Dekan Fikes UMPR Nurul Chusna ketika ditemui ANTARA di Lt.2 Gedung Fikes UMPR kampus-1 di Jalan RTA.Milono Kota Palangka Raya, Kamis.
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 471 / P / 2022 tentang Pencabutan Moratorium Pembukaan Program Studi Kedokteran dan Program Studi Kedokteran Gigi.
Menurut Nurul Chusna yang juga Kandidat Doktor Bidang Ilmu Farmasi itu, saat ini persiapan pembukaan empat program studi baru itu dilakukan Tim FIK UMPR dalam penyusunan borang dan ada juga dalam proses penambahan dosen.
"Sebagian penyusunan borang ada yang sudah masuk tahap akhir, khusus untuk D4 tinggal menambah dosen. Sementara untuk fasilitas laboratorium dan ruang belajar sudah siap," ucapnya.
Fikes UMPR menargetkan proses pembukaan empat program studi baru dapat berjalan dengan dukungan para pihak di daerah Provinsi Kalteng maupun Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemendikbudristek dan Kemenkes serta Otoritas Pemerintah untuk IKN.
"Nantinya dengan penambahan empat program studi itu, FIK UMPR akan memiliki enam program studi yakni D3 farmasi, D3 analis kesehatan atau TLM, S1 Kedokteran, D4 analis atau Teknologi Laboratorium Medik (TLM), S1 farmasi dan S1 kesehatan masyarakat," katanya.
Program studi yang dipilih itu belum dimiliki oleh perguruan tinggi lain di wilayah Kalteng. Kecuali S1 Kedokteran yang ada di Universitas Negeri Palangka Raya sebagai kampus tertua dan terbesar di Kalteng.
Baca juga: Fisipol UMPR buka program studi baru Bisnis Digital
Pembukaan empat program studi baru itu sebagai upaya FIK UMPR memperluas jangkauan dan sasaran pendidikan di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Provinsi Kalteng.
Selain itu, juga untuk menjawab tantangan dan peluang perkembangan sosial dan dunia kesehatan di tengah masyarakat.
FIK UMPR sendiri dilengkapi 24 dosen untuk program studi farmasi dan analis. Jumlah mahasiswa aktif sampai saat ini tercatat hampir mencapai 500 orang.
Baca juga: Dekan Fisipol UMPR dorong mahasiswa perkuat keilmuan secara mandiri
"Kebijakan melanjutkan proses pembukaan Prodi Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Kedokteran Umum guna menyambut Keputusan Pemerintah tentang Pencabutan Moratorium Pembukaan Program Studi Kedokteran dan sebagai wujud partisipasi Fikes UMPR dalam penyediaan tenaga kesehatan dan dokter yang masih sangat dibutuhkan di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara," ucap Dekan Fikes UMPR Nurul Chusna ketika ditemui ANTARA di Lt.2 Gedung Fikes UMPR kampus-1 di Jalan RTA.Milono Kota Palangka Raya, Kamis.
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 471 / P / 2022 tentang Pencabutan Moratorium Pembukaan Program Studi Kedokteran dan Program Studi Kedokteran Gigi.
Menurut Nurul Chusna yang juga Kandidat Doktor Bidang Ilmu Farmasi itu, saat ini persiapan pembukaan empat program studi baru itu dilakukan Tim FIK UMPR dalam penyusunan borang dan ada juga dalam proses penambahan dosen.
"Sebagian penyusunan borang ada yang sudah masuk tahap akhir, khusus untuk D4 tinggal menambah dosen. Sementara untuk fasilitas laboratorium dan ruang belajar sudah siap," ucapnya.
Fikes UMPR menargetkan proses pembukaan empat program studi baru dapat berjalan dengan dukungan para pihak di daerah Provinsi Kalteng maupun Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemendikbudristek dan Kemenkes serta Otoritas Pemerintah untuk IKN.
"Nantinya dengan penambahan empat program studi itu, FIK UMPR akan memiliki enam program studi yakni D3 farmasi, D3 analis kesehatan atau TLM, S1 Kedokteran, D4 analis atau Teknologi Laboratorium Medik (TLM), S1 farmasi dan S1 kesehatan masyarakat," katanya.
Program studi yang dipilih itu belum dimiliki oleh perguruan tinggi lain di wilayah Kalteng. Kecuali S1 Kedokteran yang ada di Universitas Negeri Palangka Raya sebagai kampus tertua dan terbesar di Kalteng.
Baca juga: Fisipol UMPR buka program studi baru Bisnis Digital
Pembukaan empat program studi baru itu sebagai upaya FIK UMPR memperluas jangkauan dan sasaran pendidikan di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Provinsi Kalteng.
Selain itu, juga untuk menjawab tantangan dan peluang perkembangan sosial dan dunia kesehatan di tengah masyarakat.
FIK UMPR sendiri dilengkapi 24 dosen untuk program studi farmasi dan analis. Jumlah mahasiswa aktif sampai saat ini tercatat hampir mencapai 500 orang.
Baca juga: Dekan Fisipol UMPR dorong mahasiswa perkuat keilmuan secara mandiri