Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Jaya S Monong meminta para petani di wilayah setempat lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan agar hasil usaha tani dapat meningkat.
Jika hasil usaha tani meningkat maka perekonomian keluarga juga akan semakin baik, ucap Jaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Efrensia LP Umbing saat panen jagung hibrida di Desa Sepang Kota, Kecamatan Sepang, Kamis.
“Pemanfaatan lahan hendaknya dilakukan secara terpadu, dengan upaya memanfaatkan keterkaitan antara tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hewan ternak dan perikanan,” sambungnya.
Dia menyebut, dengan pemanfaatan lahan secara terpadu maka akan didapat agro ekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi, sekaligus pelestarian sumber daya alam.
Jaya-Efrensia mempunyai sejumlah program unggulan, salah satunya smart agro atau pertanian yang cerdas dan unggul. Pertanian cerdas yakni penerapan teknologi pertanian menggunakan alat mesin pertanian, pupuk berkualitas, serta benih unggul yang memiliki produktivitas tinggi.
Baca juga: Pemkab Gumas berkomitmen wujudkan pengelolaan keuangan transparan
Salah satu komoditas yang dikembangkan adalah jagung hibrida. Beragam bantuan yang diberikan berupa sarana produksi seperti benih jagung hibrida dengan varietas Pertiwi 6, pupuk, obat-obatan, dan herbisida.
Dengan bantuan tersebut maka diharap meningkatkan hasil produksi, guna peningkatan kesejahteraan petani. Bantuan tersebut juga sekaligus untuk memberi semangat dan menumbuhkan minat dalam usaha tani jagung hibrida.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas, Letus Guntur mengatakan, pada 2022 lalu pengembangan jagung hibrida dilakukan di berbagai kecamatan.
Khusus di Kecamatan Sepang, tutur dia, pengembangan jagung hibrida dilakukan di lahan milik Poktan Katur 1 dengan alokasi lima hektare dan seluruhnya sudah siap panen.
Pengembangan jagung hibrida pada Poktan Katur 1 dilakukan dengan memberikan bantuan berupa benih jagung hibrida varietas Pertiwi 6, pupuk, dan obat-obatan. Sedangkan proses pembukaan lahan sepenuhnya dilakukan swadaya oleh poktan.
“Diperkirakan produktivitas jagung pipil kering panen dapat mencapai hingga 8,8 ton per hektare,” demikian Letus Guntur.
Baca juga: Mantan Sekda Gunung Mas periode 2009-2017 Ir Kamiar meninggal dunia
Baca juga: Kepsek di Gumas diminta waspada penipuan bermodus mutasi jabatan
Baca juga: Tergiur informasi temuan emas di Gumas, sejumlah warga pulang dengan tangan hampa