BPBD minta warga bantaran sungai waspadai kenaikan debit air

id BPBD minta warga bantaran sungai waspadai kenaikan debit air, kalteng, Palangka raya, banjir

BPBD minta warga bantaran sungai waspadai kenaikan debit air

Warga melintasi jalan yang tergenang banjir di wilayah Kelurahan Petuk Katimpun, Kota Palangka Raya, beberapa waktu lalu. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya  (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Emi Abriyani, meminta warga yang bermukim di bantaran sungai mewaspadai kenaikan debit air sungai.

"Saat ini ada lima kelurahan yang wilayahnya terdampak kenaikan debit air Sungai Kahayan. Meski belum menggenangi rumah tapi kami minta warga waspada," kata Emi di Palangka Raya, Senin.

Dia menerangkan, lima kelurahan yang wilayahnya terdampak kenaikan air sungai adalah Kelurahan Marang, Kelurahan Petuk Bukit, Kelurahan Katimpun, Kelurahan Bukit Tunggal dan Kelurahan Palangka.

"Pada lima kelurahan itu, kenaikan air sungai Kahayan menggenangi jalan. Kenaikan tinggi air sungai ini terjadi selama dua hari terakhir," kata Emi.

Wanita berhijab ini menerangkan, tinggi permukaan air sungai dari kondisi normal sudah naik sekitar 150 cm. Sementara genangan air di jalan akibat kenaikan tinggi air ini maksimal mencapai 30 centimeter (cm).

Akibat kenaikan debit air Sungai Kahayan ini, sejumlah kendaraan roda dua milik warga yang mencoba menerobos jalan berakhir dengan mati mesin. Warga harus mendorong kendaraan pada jalan di wilayah Kelurahan Petuk Katimpun yang tergenang banjir.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya siapkan 12 paket kerja kurangi pengangguran

"Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya, serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan," katanya.

Saat ini pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi titik pantau, guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, BPBD "Kota Cantik" juga akan mengajukan status siaga banjir.

Dia mengatakan, pihak juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.

"Sembari melihat perkembangan di lapangan, kami akan segera mendirikan  posko lapangan dan tempat pengungsian," kata Emi.

Dia juga meminta warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah, tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini, untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba.

Baca juga: Persediaan pangan di Palangka Raya aman sampai Ramadhan

Baca juga: Tak ada laporan kasus penculikan anak di Palangka Raya

Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya ajak masyarakat ikut terlibat perangi narkoba