DPRD: Warga di bantaran sungai diminta waspadai kenaikan debit air

id DPRD Palangka Raya,Nenie Adriati Lambung,Komisi B DPRD Palangka Raya,Banjir,Debit Air Naik

DPRD: Warga di bantaran sungai diminta waspadai kenaikan debit air

Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie A Lambung. ANTARA/Adi Wibowo     

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Nenie Adriati Lambung mengingatkan sekaligus meminta kepada warga yang bermukim di bantaran sungai, agar terus mewaspadai kenaikan debit air yang mulai meningkat. 

"Saya melihat debit air Sungai Kahayan dan lain mengalami kenaikan, sehingga warga yang berada di bantaran sungai diminta mewaspadai terkait hal itu," katanya di Palangka Raya, Senin. 

Menurut Nenie, meskipun warga yang berada di bantaran sungai sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, alangkah baiknya warga setempat tetap mewaspadai hal-hal negatif yang dapat terjadi.

Misalnya bahaya adanya korban tenggelam dan hewan-hewan buas yang habitatnya rusak, masuk ke pemukiman warga sehingga membuat bahaya keselamatan masyarakat setempat.

"Berkaca pada beberapa tahun lalu, akibat debit air sungai naik masyarakat kita menjadi korban tenggelam dan hewan-hewan buas masuk ke rumah-rumah warga yang terendam banjir," ucapapnya.

Di lain pihak, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani juga meminta kepada warga yang bermukim di bantaran sungai mewaspadai kenaikan debit air sungai.

"Saat ini ada lima kelurahan yang wilayahnya terdampak kenaikan debit air Sungai Kahayan. Meski belum menggenangi rumah tapi kami minta warga waspada," katanya.

Ia menerangkan ada lima kelurahan di wilayahnya yang terdampak kenaikan air sungai adalah Marang, Petuk Bukit, Katimpun, Bukit Tunggal, dan Palangka.

"Pada lima kelurahan itu, kenaikan air Sungai Kahayan menggenangi jalan. Kenaikan tinggi air sungai ini terjadi selama dua hari terakhir," kata dia.

Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya ajak masyarakat ikut terlibat perangi narkoba

Perempuan berhijab ini menerangkan tinggi permukaan air sungai dari kondisi normal sudah naik sekitar 150 cm, sedangkan genangan air di jalan akibat kenaikan tinggi air ini maksimal mencapai 30 cm.

Akibat kenaikan debit air Sungai Kahayan, sejumlah kendaraan roda dua milik warga yang mencoba menerobos jalan berakhir dengan mati mesin. Warga harus mendorong kendaraan pada jalan di wilayah Kelurahan Petuk Katimpun yang tergenang banjir.

"Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan," ungkap Emi Abriyani.

Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diimbau ikuti vaksin lanjutan

Baca juga: Pemkot Palangka Raya optimal cari dana pusat untuk daerah

Baca juga: Tindak tegas seluruh mafia tanah di Kota Palangka Raya