51 hektare lebih lahan terbakar di Kobar selama Januari

id 51 hektare lebih lahan terbakar di Kobar selama Januari, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat

51 hektare lebih lahan terbakar di Kobar selama Januari

Kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kumpai Batu Atas Kecamatan Arut Selatan beberapa waktu lalu, Minggu (1/1/2023). ANTARA/M Husein Asyari 

Pangkalan Bun  (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah selama Januari 2023 telah menghanguskan lebih dari 51 hektare lahan milik masyarakat. 

"Untuk total kejadian karhutla selama bulan Januari yakni 16 kejadian dengan total luas yang terbakar 51,503 hektare," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar, Syahruni di Pangkalan Bun, Rabu. 

Dijelaskan Syahruni, karhutla di Kabupaten Kotawaringin Barat paling banyak terjadi di Kacamatan Arut Selatan dengan total 14 kejadian. Selain itu di Kecamatan Kumai dengan 2 kejadian karhutla. 

"Kami terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam penanganan bencana khususnya karhutla, apalagi dalam menghadapi musin kemarau tahun ini," ucap Syahruni, Selasa. 

Dikatakannya, beberapa kendala di lapangan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan tersebut, di antaranya lokasi titik api yang jauh dari jalan. Selain itu lahan yang terbakar berupa gambut sehingga api cukup sulit dipadamkan. 

Baca juga: Penjabat Bupati Kobar ajak masyarakat tingkatkan toleransi

"Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan. Hal tersebut dikarenakan karhutla terjadi bukan hanya dipicu faktor alam, tapi juga bisa disebabkan oleh kelalaian manusia. Jadi kita harap agar masyarakat tidak melakukan sistem bakar lahan dalam melakukan pembukaan lahan," ujarnya. 

Ditambahkannya, selain kebakaran hutan dan lahan, pada Januari 2023 di Kabupaten Kotawaringin Barat juga sempat terjadi kekeringan air yaitu di Kecamatan Arut Selatan. 

"Total yang terdampak dari kekeringan air sekitar 5 hari kemarin yakni sebanyak 625 jiwa atau 174 kepala keluarga di Kelurahan Baru," terang Syahruni.

Syahruni memastikan bahwa timnya selalu siap dalam memberikan bantuan dan evakuasi dan penanganan bencana apabila ada masyarakat yang memang memerlukan. 

"Bagi warga tidak perlu ragu untuk meminta bantuan evakuasi apabila memang memerlukan, kami selalu siap," tegasnya. 

Baca juga: BPBD Kobar minta masyarakat waspada banjir rob

Baca juga: Pemkab Kobar terapkan konsep cetak biru pertanian hadapi resesi global 2023

Baca juga: 197 kepala keluarga di Kobar mengalami kekeringan