Tekan stunting, Wabup Gumas berharap media massa bantu edukasi masyarakat

id Pemkab gunung mas, stunting, wabup gumas efrensia lp umbing, kuala kurun, gumas, gunung mas

Tekan stunting, Wabup Gumas berharap media massa bantu edukasi masyarakat

Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing dan jajaran berfoto bersama tim peneliti Pemprov Kalteng, usai forum diskusi di Kuala Kurun, Senin (20/2/2023). (ANTARA/HO-PWI Gunung Mas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Wakil Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Efrensia LP Umbing berharap media massa terus membantu pemerintah dalam memberi edukasi kepada warga, guna menekan angka stunting atau gangguan pertumbuhan anak di wilayah setempat.

“Jadi memberitakan bagaimana pola asuh (anak) yang baik kepada ibu-ibu, supaya ibu-ibu mengerti dan paham,” ucapnya di Kuala Kurun, Selasa.

Dia menyebut, Gunung Mas berhasil menurunkan angka stunting pada 2022 lalu. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting di wilayah setempat sebesar 35,9 persen dan di 2022 berada di angka 17,9 persen.

Keberhasilan tersebut berkat komitmen dari pimpinan, kebersamaan maupun kekompakan seluruh tim, sinergi dan kolaborasi yang baik, disertai dengan edukasi yang dilakukan secara terus menerus.

Menurut dia, semakin banyak yang terlibat dalam melakukan edukasi kepada masyarakat tentu akan semakin baik. Oleh sebab itu, dia berharap media massa terus membantu pemerintah dalam memberi edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Bupati ingatkan koperasi di Gumas penting laksanakan pra RAT

Lebih lanjut dia menyampaikan, keberhasil pemkab dalam menurunkan angka stunting pada 2022 lalu membuat Gunung Mas menjadi sampel penelitian yang dilakukan Pemprov Kalteng.

Dalam penelitian tersebut, pemprov melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“DP3APPKB Kalteng dan BRIN melakukan penelitian tentang keberhasilan dan kegagalan penurunan angka stunting di Kalteng. Yang diambil dua kabupaten tertinggi dan dua kabupaten terendah. Gunung Mas adalah kabupaten yang terendah,” paparnya.

Dia menuturkan, penelitian bertujuan untuk mengetahui kunci keberhasilan sekaligus faktor yang menyebabkan kegagalan dalam menurunkan angka stunting di Kalteng.

Efrensia mendorong tim peneliti menggali sebanyak-banyaknya, baik itu faktor yang membuat keberhasilan maupun kegagalan penurunan angka stunting, sehingga bisa diketahui mana yang harus dilanjutkan dan mana yang harus diperbaiki.

Baca juga: Bupati berharap HKTI Gumas jadi mitra pemkab bangun pertanian