Jakarta (ANTARA) - Huawei baru-baru ini meluncurkan rencana untuk menargetkan pelanggan kendaraan listrik kelas atas. Meskipun tidak memiliki rencana untuk membuat kendaraan listrik sendiri, perusahaan telah bermitra dengan pembuat mobil domestik yang sudah mapan untuk menembus pasar kendaraan ramah lingkungan itu.
CEO Grup Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk menjual lebih dari satu juta kendaraan listrik yang ditenagai oleh Huawei's Ecosystem pada tahun 2025 seperti dilaporkan Gizmochina pada Sabtu (26/2).
Baca juga: Huawei dikabarkan rilis ponsel pintar P60 series Maret 2023
Varian dasar kendaraan listrik yang menggunakan perangkat lunak Huawei akan menelan biaya yang tidak kurang dari 29.020 dollar AS (Rp443 juta).
Pada dasarnya Huawei berencana untuk bermitra dengan pembuat mobil yang bersaing dengan pemimpin pasar seperti BYD dan Tesla yang menjual kendaraan listrik dengan harga rata-rata 33.000 dollar AS (Rp503 juta).
Huawei yang memasuki pasar kendaraan listrik pada 2021 bermitra dengan perusahaan seperti Seres, Changan, dan BAIC untuk menjual kendaraan listrik di China.
Mereka juga menjalin kemitraan dengan JAC Motors dan Chery Automobile CO. Ltd, produsen mobil milik China yang terkenal dengan kemitraannya dengan Jaguar Land Rover.