Raih Piala Adipura, Fairid berharap jadi pemacu jaga kebersihan di Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, akhirnya berhasil meraih penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup berupa Piala Adipura Tahun 2022, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Alhamdulilah, Kota kita mendapatkan penghargaan Adipura kategori kota sedang. Sekaligus ini penghargaan Adipura pertama pada masa menjalankan roda pemerintahan Kota Palangka Raya," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Selasa.
Dia pun berharap, dengan diraihnya piala Adipura, masyarakat seluruhnya semakin aktif dan partisipatif dalam mengajar dan melestarikan lingkungan. Terutama dalam mengelola dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.
"Semoga penghargaan ini, dapat menjadi pemicu semangat kita dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pengelolaan kebersihan serta sampah. Untuk mewujudkan Kota Cantik Palangka Raya berkomitmen terhadap pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup perkotaan," katanya.
Penyerahan Piala Adipura itu diterima Wali Kota Palangka Raya diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jakarta.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Zaini Achmad pun merasa bangga karena usai 27 tahun, akhirnya piala Adipura itu diraih "Kota Cantik".
"Kami, utamanya fokus pada pembenahan dan peningkatan pengelolaan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Namun, kami juga melaksanakan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir," katanya.
Diantara fokus utama di TPA sampah itu seperti peningkatan pengelolaan sampah, penambahan alat sampai penataan sampah. Kemudian juga memaksimalkan keberadaan jembatan timbang, peningkatan pengolahan air lindi, menutup tumpukan sampah dan lainnya.
"Dan yang juga menjadi salah satu program jangka panjang adalah, memanfaatkan gas metan yang dihasilkan sampah, diolah menjadi gas untuk kebutuhan warga dan kantor TPA. Ini juga menjadi alternatif penyediaan energi terbarukan," katanya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya canangkan gerakan tanam cabai
Sementara itu, pada tataran hulu, pihaknya juga terus meningkatkan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPS.
Upaya itu didukung dengan adanya bank sampah, TPS terpadu, TPS 3R atau TPS yang memadukan upaya pengurangan, penggunaan dan daur ulang.
Pihaknya juga mengajak semua elemen masyarakat yang notabene penghasil sampah, harus komitmen dan bertekad serta berperan dalam pengelolaan sampah.
"Kita semua harus disiplin melakukan upaya-upaya pengurangan dan inovasi pendaur ulangan sampah, DLH akan melakukan pendampingan dan pelatihan-pelatihan melibatkan masyarakat," kata Zaini.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta TPID optimal kendalikan inflasi
Baca juga: FKUB Palangka Raya diminta mempererat kerukunan masyarakat di tahun politik
"Alhamdulilah, Kota kita mendapatkan penghargaan Adipura kategori kota sedang. Sekaligus ini penghargaan Adipura pertama pada masa menjalankan roda pemerintahan Kota Palangka Raya," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Selasa.
Dia pun berharap, dengan diraihnya piala Adipura, masyarakat seluruhnya semakin aktif dan partisipatif dalam mengajar dan melestarikan lingkungan. Terutama dalam mengelola dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.
"Semoga penghargaan ini, dapat menjadi pemicu semangat kita dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi pengelolaan kebersihan serta sampah. Untuk mewujudkan Kota Cantik Palangka Raya berkomitmen terhadap pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup perkotaan," katanya.
Penyerahan Piala Adipura itu diterima Wali Kota Palangka Raya diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jakarta.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Zaini Achmad pun merasa bangga karena usai 27 tahun, akhirnya piala Adipura itu diraih "Kota Cantik".
"Kami, utamanya fokus pada pembenahan dan peningkatan pengelolaan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Namun, kami juga melaksanakan pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir," katanya.
Diantara fokus utama di TPA sampah itu seperti peningkatan pengelolaan sampah, penambahan alat sampai penataan sampah. Kemudian juga memaksimalkan keberadaan jembatan timbang, peningkatan pengolahan air lindi, menutup tumpukan sampah dan lainnya.
"Dan yang juga menjadi salah satu program jangka panjang adalah, memanfaatkan gas metan yang dihasilkan sampah, diolah menjadi gas untuk kebutuhan warga dan kantor TPA. Ini juga menjadi alternatif penyediaan energi terbarukan," katanya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya canangkan gerakan tanam cabai
Sementara itu, pada tataran hulu, pihaknya juga terus meningkatkan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPS.
Upaya itu didukung dengan adanya bank sampah, TPS terpadu, TPS 3R atau TPS yang memadukan upaya pengurangan, penggunaan dan daur ulang.
Pihaknya juga mengajak semua elemen masyarakat yang notabene penghasil sampah, harus komitmen dan bertekad serta berperan dalam pengelolaan sampah.
"Kita semua harus disiplin melakukan upaya-upaya pengurangan dan inovasi pendaur ulangan sampah, DLH akan melakukan pendampingan dan pelatihan-pelatihan melibatkan masyarakat," kata Zaini.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya minta TPID optimal kendalikan inflasi
Baca juga: FKUB Palangka Raya diminta mempererat kerukunan masyarakat di tahun politik