Osaka (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan istri Wury Ma'ruf Amin tiba di Osaka, Jepang, Minggu petang, pukul 17.00 waktu setempat untuk melakukan kunjungan kerja selama lima hari, 5-9 Maret 2023.
Kedatangan Wapres dan istri serta delegasi di Bandara Internasional Kansai, Osaka disambut hangat Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi, Konsul Jenderal RI Osaka Diana Emilla Sari Sutikno, Atase Pertahanan RI Tokyo Kol. (AF) Andi Bur Abadi, dan Dubes Tsutomu Himeno.
Usai tiba, Wapres dan istri langsung menuju hotel tempatnya bermalam di Osaka dan melanjutkan kegiatan pada keesokan hari.
Sebelumnya Juru bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan dalam kunjungan kerja di Jepang, Wapres akan mengunjungi Osaka dan Kyoto.
Di Osaka, Wapres salah satunya akan meresmikan Masjid Istiqlal Osaka Jepang yang merupakan masjid terbesar di Jepang. Masjid itu dibangun komunitas masyarakat Indonesia di Jepang.
Baca juga: Wapres kunjungan kerja ke Jepang bawa misi tingkatkan kerja sama
Baca juga: Wapres sebut sawit akan tetap jadi pilar penting ekonomi nasional
"Masjid ini menjadi kebanggaan warga negara Indonesia di Jepang," terang Masduki.
Sementara di Kyoto, sebagai wilayah yang pernah menjadi Ibu Kota Jepang selama 1.000 tahun dan berperan sebagai pusat politik dan budaya, Wapres akan berbicara dalam satu simposium di Universitas Kyoto yang merupakan universitas terbaik kedua di Jepang.
"Beliau sebagai keynote speech di Universitas Kyoto dan Wapres akan berbicara mengenai pengalaman Indonesia sebagai negara plural yang bisa melaksanakan kehidupan secara damai dalam konteks beragama," jelasnya.
Dia mengatakan Jepang adalah negara yang juga sudah sukses melaksanakan kehidupan beragama yang damai dengan baik dan Indonesia punya pengalaman yang sama.
Wapres selaku perwakilan pemerintah Indonesia akan melakukan sejumlah pembicaraan bilateral dengan beberapa unsur pemerintahan Jepang antara lain gubernur.
"Di samping itu ada pembicaraan-pembicaraan dengan masyarakat Indonesia di Jepang yang ada di Osaka dan Kyoto," ujar Masduki.
