Mahasiswa UMPR tingkatkan pemahaman budaya daerah melalui museum
Palangka Raya (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (Fisipol UMPR) meningkatkan pemahaman perkembangan budaya di Kalimantan Tengah, melalui kuliah lapangan di Museum Balanga, Palangka Raya.
"Kami melaksanakan kuliah lapangan di Museum Balanga. Tujuannya agar mahasiswa semakin mampu mengeksplorasi budaya dan kearifan lokal Kalteng," kata Dosen Pendamping Fisipol UMPR Sadar MIP di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan, dengan semakin memahami dan meningkatkan kecintaan terhadap perkembangan budaya daerah, mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dengan tantangan perkembangan global.
Melalui kuliah lapangan ini, pihaknya juga ingin membawa mahasiswa mempelajari kehidupan masa lalu, perjalanan budaya dan sejarah dan aplikasi teori perkuliahan dengan cara yang berbeda.
"Artinya, mahasiswa harus terus berkembangan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa melupakan dan meninggalkan budayanya. Bahkan kami ingin, mahasiswa justru mampu mengkolaborasikan budaya daerah dengan budaya moderen," kata Sadar.
Baca juga: Mahasiswa Fisipol UMPR lolos ajang ASIA Pacific Top Leadership Retreat
Di museum kebanggaan masyarakat Kalteng ini, mahasiswa Fisipol UMPR melakukan pengamatan serta memahami sejarah dan perkembangan budaya Kalteng melalui koleksi di museum itu.
"Kunjungan ke museum juga akan meningkatkan kecintaan dan kepedulian mahasiswa, selaku penerus kepemimpinan bangsa, terhadap sejarah, seni dan budaya daerah," katanya.
Koleksi museum yang dikelola Pemprov Kalteng ini, terdapat sejumlah klasifikasi seperti yaitu geologi, biologi, ethnografi, arkeologi, historika, numismatika atau heraldika, filogika, keramologika, seni rupa dan teknologi.
Di sisi lain, lanjut Sadar, kuliah lapangan ini juga untuk menyukseskan program Rektor UMPR yang mengusung semangat UMPR Baru, yakni semakin menghadirkan langsung civitas akademika dengan berbagai aktivitas masyarakat.
Artinya mahasiswa dan dosen tidak lagi berfokus pada teori dan kuliah di dalam ruangan, tetapi juga memadukan teori dan praktik dengan terjun langsung di tengah masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa BK dan PGSD UMPR jadi relawan tes psikotes PPDB
Baca juga: Fakultas Teknik dan Informatika UMPR tambah empat prodi baru
Baca juga: UMPR optimalkan manfaat hutan pendidikan sebagai pusat laboratorium alam
"Kami melaksanakan kuliah lapangan di Museum Balanga. Tujuannya agar mahasiswa semakin mampu mengeksplorasi budaya dan kearifan lokal Kalteng," kata Dosen Pendamping Fisipol UMPR Sadar MIP di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan, dengan semakin memahami dan meningkatkan kecintaan terhadap perkembangan budaya daerah, mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dengan tantangan perkembangan global.
Melalui kuliah lapangan ini, pihaknya juga ingin membawa mahasiswa mempelajari kehidupan masa lalu, perjalanan budaya dan sejarah dan aplikasi teori perkuliahan dengan cara yang berbeda.
"Artinya, mahasiswa harus terus berkembangan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa melupakan dan meninggalkan budayanya. Bahkan kami ingin, mahasiswa justru mampu mengkolaborasikan budaya daerah dengan budaya moderen," kata Sadar.
Baca juga: Mahasiswa Fisipol UMPR lolos ajang ASIA Pacific Top Leadership Retreat
Di museum kebanggaan masyarakat Kalteng ini, mahasiswa Fisipol UMPR melakukan pengamatan serta memahami sejarah dan perkembangan budaya Kalteng melalui koleksi di museum itu.
"Kunjungan ke museum juga akan meningkatkan kecintaan dan kepedulian mahasiswa, selaku penerus kepemimpinan bangsa, terhadap sejarah, seni dan budaya daerah," katanya.
Koleksi museum yang dikelola Pemprov Kalteng ini, terdapat sejumlah klasifikasi seperti yaitu geologi, biologi, ethnografi, arkeologi, historika, numismatika atau heraldika, filogika, keramologika, seni rupa dan teknologi.
Di sisi lain, lanjut Sadar, kuliah lapangan ini juga untuk menyukseskan program Rektor UMPR yang mengusung semangat UMPR Baru, yakni semakin menghadirkan langsung civitas akademika dengan berbagai aktivitas masyarakat.
Artinya mahasiswa dan dosen tidak lagi berfokus pada teori dan kuliah di dalam ruangan, tetapi juga memadukan teori dan praktik dengan terjun langsung di tengah masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa BK dan PGSD UMPR jadi relawan tes psikotes PPDB
Baca juga: Fakultas Teknik dan Informatika UMPR tambah empat prodi baru
Baca juga: UMPR optimalkan manfaat hutan pendidikan sebagai pusat laboratorium alam