Angka harapan hidup Barito Utara 71,4 tahun
Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah mengatakan angka harapan hidup di daerah ini cukup tinggi yakni berada di rata-rata 71,4 tahun, untuk itu sangat mendukung dan berharap penuh melalui rapat kerja teknis (rakernis) kesehatan ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan.
"Guna mewujudkan Barito Utara sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab seluruh komponen bangsa seperti lembaga negara, perusahaan swasta dan organisasi masyarakat, sedangkan pelaksanaan transformasi kesehatan merupakan tanggung jawab negara kepada masyarakat, karenanya titik fokus ada pada masyarakat," katanya dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Daerah Barito Utara Muhlis di Muara Teweh, Rabu.
Bupati melalui Sekda juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Dinas Kesehatan dan seluruh jajarannya atas kerja keras dalam upaya pengendalian pandemi sejak Maret 2020 hingga sekarang.
Kepala Dinas Kesehatan setempat Hajrannor menyampaikan rakernis kali ini diikuti sebanyak 100 orang, terdiri dari tenaga fungsional kesehatan serta pejabat struktural lingkup Dinas Kesehatan Barito Utara.
Melalui kegiatan ini, dia mengharapkan dapat diperoleh data hasil pencapaian program dan kegiatan di puskesmas, teridentifikasinya masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan, diperoleh solusi/alternatif pemecahan masalah, diperolehnya kesepakatan untuk percepatan pencapaian target program dan kegiatan, serta tersusunnya rencana aksi pelaksanaan program dana kegiatan 2023.
Pada kesempatan itu Sekda menyerahkan sertifikat kabupaten/kota bebas frambusia (infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit,tulang dan tulang rawan) yang diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan, piagam penghargaan Stop Buang Air Besar kepada kepala Puskesmas Butong Desa Bukit Sawit.
Kemudian diserahkan bantuan alat kesehatan berupa set kegawatdaruratan kepada Kepala Puskesmas Butong, Puskesmas Muara Teweh dan Puskesmas Sei Rahayu, Culika DPA Puskesmas kepada Puskesmas Lanjas, Desa Batu Raya dan Lampeong.
"Guna mewujudkan Barito Utara sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab seluruh komponen bangsa seperti lembaga negara, perusahaan swasta dan organisasi masyarakat, sedangkan pelaksanaan transformasi kesehatan merupakan tanggung jawab negara kepada masyarakat, karenanya titik fokus ada pada masyarakat," katanya dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Daerah Barito Utara Muhlis di Muara Teweh, Rabu.
Bupati melalui Sekda juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Dinas Kesehatan dan seluruh jajarannya atas kerja keras dalam upaya pengendalian pandemi sejak Maret 2020 hingga sekarang.
Kepala Dinas Kesehatan setempat Hajrannor menyampaikan rakernis kali ini diikuti sebanyak 100 orang, terdiri dari tenaga fungsional kesehatan serta pejabat struktural lingkup Dinas Kesehatan Barito Utara.
Melalui kegiatan ini, dia mengharapkan dapat diperoleh data hasil pencapaian program dan kegiatan di puskesmas, teridentifikasinya masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan, diperoleh solusi/alternatif pemecahan masalah, diperolehnya kesepakatan untuk percepatan pencapaian target program dan kegiatan, serta tersusunnya rencana aksi pelaksanaan program dana kegiatan 2023.
Pada kesempatan itu Sekda menyerahkan sertifikat kabupaten/kota bebas frambusia (infeksi bakteri kronis yang memengaruhi kulit,tulang dan tulang rawan) yang diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan, piagam penghargaan Stop Buang Air Besar kepada kepala Puskesmas Butong Desa Bukit Sawit.
Kemudian diserahkan bantuan alat kesehatan berupa set kegawatdaruratan kepada Kepala Puskesmas Butong, Puskesmas Muara Teweh dan Puskesmas Sei Rahayu, Culika DPA Puskesmas kepada Puskesmas Lanjas, Desa Batu Raya dan Lampeong.