Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor meminta masyarakat, termasuk para pedagang makanan untuk bersama-sama menghargai warga yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini.
"Memang sebenarnya kalau kita sudah niat berpuasa, walaupun ada orang makan di depan kita pun, ya kita tetap puasa. Tetapi tentu saja, sudah seharusnya juga kita menghargai orang sedang berpuasa. Toleransi yang tinggi harus kita tunjukkan," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Hal ini disampaikan Halikinnor menanggapi masih adanya pedagang makanan yang sudah buka sejak pagi, bahkan secara vulgar. Kontan pemandangan itu dikeluhkan masyarakat karena menimbulkan suasana yang kurang nyaman.
Halikinnor mengajak pedagang untuk menyikapi masalah ini dengan hati nurani. Sudah seharusnya setiap orang menghormati, menghargai dan menunjukkan toleransi terhadap orang lain yang sedang beribadah, dalam hal ini orang yang berpuasa.
Diharapkan tidak ada kegiatan atau tindakan-tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan dan kekhusyukan masyarakat menjalankan ibadah di bulan suci ini. Salah satu yang menjadi perhatian adalah penjualan makanan secara vulgar.
Baca juga: KSOP Sampit sebut armada angkutan mudik dinyatakan laik laut
Pedagang makanan diimbau mulai buka pada sore hari karena keberadaan mereka juga dibutuhkan masyarakat. Jika pun tetap buka pada siang hari karena alasan tertentu, diharapkan menutup sebagian warung atau rumah makan sehingga aktivitas orang yang sedang makan tidak terlihat dari luar.
Halikinnor menegaskan, pemerintah daerah tidak ada niat menghalangi orang mencari rezeki. Namun sebagai bagian dari masyarakat, sudah seharusnya pedagang makanan menunjukkan toleransi dan menghargai masyarakat yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci ini.
"Saya berharap imbauan ini tidak disalahartikan. Sejak dulu suasana bulan suci Ramadhan ini kita jaga, termasuk oleh saudara-saudara kita yang berjualan makanan dengan tidak berjualan secara vulgar karena menghargai orang yang berpuasa. Mari kita tingkatkan toleransi dan empati ini karena saya yakin kita semua memahami itu," ujar Halikinnor.
Menurut Halikinnor, sejak dulu toleransi beragama di Bumi Habaring Hurung ini sangat tinggi. Untuk itu dia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga dan meningkatkan toleransi demi kerukunan hidup beragama di daerah ini.
Sementara itu Satuan Polisi Pamong Praja meningkatkan patroli untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Salah satu yang dilakukan adalah mendatangi dan mengingatkan pedagang agar tidak berjualan secara vulgar demi menghargai warga lainnya yang sedang menjalankan ibadah puasa.
Baca juga: Pelaku usaha di Sampit diedukasi keamanan pangan cegah keracunan massal terulang
Baca juga: THR ASN Pemkab Kotim dibayar Senin
Baca juga: Aset Pemkab Kotim, lokasi kebakaran akan ditata agar tidak kumuh