Pemkab Kotim sebut inflasi masih bisa dikendalikan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menyebutkan, inflasi di daerah ini masih terkendali dan terus diupayakan untuk diturunkan.
"Di Kotim sendiri inflasi bulan Maret ini 0,69 persen untuk bulanan, sedangkan tahunannya 5,11 persen. Kita memang di atas rata-rata nasional, tapi tidak jauh dibandingkan daerah-daerah lain. Palangka Raya saja masih di atas kita. Kita masih di bawah dan kita masih bisa mengendalikan inflasi," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Bahalap di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikannya usai mengikuti, rapat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2023 secara virtual di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Kotawaringin Timur.
Bahalap menyebut, harga bahan pokok di Kotawaringin Timur saat ini relatif stabil. Bahkan, ada komoditas yang harganya turun, seperti harga ayam potong karena pasokannya cukup banyak.
Komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga adalah bawang merah. Penyebabnya adalah pasokan dari Pulau Jawa kurang lancar akibat kendala cuaca buruk. Jika sudah tiba, barang segera didistribusikan agar harga kembali normal.
Harga telur menjelang Lebaran biasanya cenderung naik dan hampir terjadi setiap ada hari besar keagamaan. Mengatasi itu, intervensi dilakukan melalui Dinas Pertanian yaitu dengan pasar penyeimbang sehingga diharapkan membuat harga kembali turun.
Baca juga: Berikut daftar juara lomba desa dan kelurahan di Kotim
Bahalap mengatakan, sesuai arahan pemerintah pusat maka Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi.
Upaya-upaya yang tersistem dilaksanakan di daerah melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT) pada APBD. Apabila ditemukan ada bahan pokok yang harganya naik maka segera dilakukan intervensi pasar oleh pemerintah daerah melalui anggaran tersebut.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan adalah menggelar pasar murah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggelar pasar penyeimbang, serta bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui pasar murah yang dilaksanakan di kelurahan-kelurahan.
"Mudah-mudahan kita sampai tanggal 1 Mei nanti kita tetap akan melaksanakan operasi pasar dan monitoring harga di tingkat pasar serta konsumen terkait bahan pokok," tambah Bahalap.
Pemerintah daerah juga terus memantau dan berkoordinasi dalam menjaga ketersediaan bagan pokok. Antisipasi juga dilakukan menyikapi fenomena meningkatnya permintaan bahan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri.
"Untuk bahan pokok kita sampai saat ini aman. Dari prognosa yang dikeluarkan Dinas Ketahanan Pangan terkait 11 komoditas bahan pokok, kita masih aman, bahkan surplus sampai di bulan Mei," demikian Bahalap.
Baca juga: Disdik Kotim ajak insan pendidikan sukseskan program identitas kependudukan digital
Baca juga: DPRD Kotim: Lomba desa dorong percepatan kemajuan desa
Baca juga: Ketua DPRD Kotim puji semangat pemerintah desa wujudkan transparansi
"Di Kotim sendiri inflasi bulan Maret ini 0,69 persen untuk bulanan, sedangkan tahunannya 5,11 persen. Kita memang di atas rata-rata nasional, tapi tidak jauh dibandingkan daerah-daerah lain. Palangka Raya saja masih di atas kita. Kita masih di bawah dan kita masih bisa mengendalikan inflasi," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Bahalap di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikannya usai mengikuti, rapat koordinasi dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2023 secara virtual di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Kotawaringin Timur.
Bahalap menyebut, harga bahan pokok di Kotawaringin Timur saat ini relatif stabil. Bahkan, ada komoditas yang harganya turun, seperti harga ayam potong karena pasokannya cukup banyak.
Komoditas yang mulai mengalami kenaikan harga adalah bawang merah. Penyebabnya adalah pasokan dari Pulau Jawa kurang lancar akibat kendala cuaca buruk. Jika sudah tiba, barang segera didistribusikan agar harga kembali normal.
Harga telur menjelang Lebaran biasanya cenderung naik dan hampir terjadi setiap ada hari besar keagamaan. Mengatasi itu, intervensi dilakukan melalui Dinas Pertanian yaitu dengan pasar penyeimbang sehingga diharapkan membuat harga kembali turun.
Baca juga: Berikut daftar juara lomba desa dan kelurahan di Kotim
Bahalap mengatakan, sesuai arahan pemerintah pusat maka Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi.
Upaya-upaya yang tersistem dilaksanakan di daerah melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT) pada APBD. Apabila ditemukan ada bahan pokok yang harganya naik maka segera dilakukan intervensi pasar oleh pemerintah daerah melalui anggaran tersebut.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan adalah menggelar pasar murah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggelar pasar penyeimbang, serta bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui pasar murah yang dilaksanakan di kelurahan-kelurahan.
"Mudah-mudahan kita sampai tanggal 1 Mei nanti kita tetap akan melaksanakan operasi pasar dan monitoring harga di tingkat pasar serta konsumen terkait bahan pokok," tambah Bahalap.
Pemerintah daerah juga terus memantau dan berkoordinasi dalam menjaga ketersediaan bagan pokok. Antisipasi juga dilakukan menyikapi fenomena meningkatnya permintaan bahan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri.
"Untuk bahan pokok kita sampai saat ini aman. Dari prognosa yang dikeluarkan Dinas Ketahanan Pangan terkait 11 komoditas bahan pokok, kita masih aman, bahkan surplus sampai di bulan Mei," demikian Bahalap.
Baca juga: Disdik Kotim ajak insan pendidikan sukseskan program identitas kependudukan digital
Baca juga: DPRD Kotim: Lomba desa dorong percepatan kemajuan desa
Baca juga: Ketua DPRD Kotim puji semangat pemerintah desa wujudkan transparansi